Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BPKP ingin setiap rupiah berikan manfaat maksimal

JAKARTA (Antara) – Plt Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Attiyah mengatakan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja harus fokus untuk memberikan manfaat maksimal bagi setiap rupiah.

Dikatakannya, tinjauan belanja daerah yang komprehensif dinilai tidak efisien, sehingga perlu fokus pada perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja untuk memastikan setiap rupiah uang negara benar-benar dimaksimalkan, ujarnya dalam rapat . Pelaksana Keuangan Daerah (PPKD) pada Kantor Pusat BPKP untuk mengawasi BPKP, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, BPKP perlu menjadi mesin perubahan di setiap daerah untuk memastikan anggaran daerah digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Ini berarti tidak ada lagi ruang untuk kebocoran atau limbah.

Ateh juga menekankan pentingnya kerja sama antara BPKP dan pemerintah daerah untuk mengembangkan kebijakan berdasarkan data yang kuat, sehingga setiap pengeluaran dapat langsung mengatasi permasalahan masyarakat.

Raden Suhartono, Wakil Kepala PPKP BPKD, menambahkan sebagian besar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) berasal dari dana transfer pusat sehingga memerlukan pengawasan yang lebih ketat. Beliau juga menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap proses bisnis dan desain pemantauan yang efektif.

“Kita punya tanggung jawab besar dalam mendukung RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) 2025-2029. Hasil monitoring kita harusnya bisa menjadi alat analisis yang ampuh dalam penyusunan Laporan Bupati, sehingga Bupati benar-benar bisa memimpin BPKP. Saya bisa merasakannya. manfaat kehadirannya,” ungkapnya.

Inisiatif strategis yang dikembangkan dalam Rapat Kerja Deputi PPKD Tahun 2024 mencakup berbagai aspek kunci untuk memantau keberhasilan pembangunan daerah. Salah satu prioritas utama adalah memperbaiki perencanaan dari tahap awal dengan memastikan bahwa desain pembangunan memiliki keluaran dan hasil yang terstruktur.

Koordinasi perencanaan juga menjadi fokus agar pembagian beban antara pusat dan daerah serta pembangunan berbasis daerah dapat dikelola dengan lebih baik.

Pemantauan yang dilakukan BPKP juga harus fokus pada pembelajaran dari pengalaman masa lalu, termasuk interaksi dengan pimpinan daerah.

“Para analis diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang perencanaan strategis jangka menengah dan panjang, serta alokasi waktu yang cukup untuk mencapai hasil yang nyata. Perbaikan perencanaan didasarkan pada isu-isu utama, situasi saat ini dan tujuan provinsi. Pemahaman yang baik dimulai dari pemerintah,” ujarnya. Suhartono

Menindaklanjuti hal tersebut, lanjutnya, seluruh direktorat di Kedeputian PPKD bersama satuan kerja perwakilan BPKP siap meningkatkan pengawasan perencanaan dan anggaran daerah.

“Kerja sama dengan APIP (Aparat Pengawasan Internal Pemerintah) daerah penting untuk menyusun peta jalan pembangunan terpadu yang memanfaatkan sumber daya secara optimal,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *