Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Asa warga Pulau Geser kala menanti akses digital yang merata

Pulau Geysir, Provinsi Maluku (Antara) – Pulau Geyser terletak di sudut timur Indonesia. Itu permata kecil. dengan pemandangan laut yang menakjubkan dan cerita sejarah Ini adalah bagian dari Rute Rempah Dunia.

Pulau yang berjarak sekitar 180 kilometer (km) dari Ambon, Pulau Maluku ini terkenal sebagai penghasil pala dan cengkeh. Meski Pulau Geysir tidak sebesar pulau-pulau utama seperti Ambon atau Buru, namun Namun Kepulauan Geyser juga memainkan peran strategis dalam jaringan perdagangan rempah-rempah kolonial Belanda. Karena letaknya di Laut Serum

Namun, meski Indonesia sudah hampir delapan dekade merdeka, Kepulauan Geyser masih menghadapi tantangan mendasar. Hal ini terutama berlaku di bidang infrastruktur kelistrikan dan internet. Status ini mencerminkan ironi modernitas yang hanya setengah-setengah. Dimana masyarakat memahami istilah transformasi digital namun belum sepenuhnya puas.

Internet adalah harapan baru, namun masih belum sempurna.

Bagi warga Pulau Gesser, akses internet menjadi salah satu penggerak perekonomian masyarakat, kata As Souci (43), seorang penjual pakaian dan sepatu di Pasar Geser.

Pagi itu, Suchi berdiri di sebuah warung kecil. tentang dia saat dia dengan hati-hati mengatur barang-barangnya. Di antara tumpukan sepatu dan pakaian tersebut terdapat perangkat pintar (smartphone) yang menjadi bukti modernitas yang dialami masyarakat.

Dia benar-benar berkata Kemudian masyarakat bisa mengakses internet namun hanya pada jam-jam tertentu. Letaknya beberapa kilometer dari kawasan pemukiman. Terlihat tower Base Transceiver Station (BTS) sudah tertanam kokoh, artinya jaringan internet harus merata agar dapat digunakan masyarakat Pulau Gesser.

Namun simbol notifikasi perangkat biasanya mulai muncul sekitar pukul 18.00 WIB pada malam hari, hingga sekitar pukul 22.00 WIB. Sementara itu, pada siang hingga malam hari, jaringan internet hilang entah kenapa. Suci mengenang suatu masa ketika masyarakat bisa mengakses internet 24 jam, padahal sudah setahun mereka tidak merasakannya.

Sebagai seorang pedagang Katanya, hal itu membantu dirinya dan warga lainnya. Berapa banyak yang mereka dapatkan ketika mereka mengakses internet? Sebelum dia diperkenalkan ke internet Susie harus menyeberangi laut menuju Ambon. Dibutuhkan sekitar 26 jam perjalanan melalui laut untuk membeli produk. Perjalanan yang melelahkan memakan waktu seharian. Itu membuang-buang energi dan mengurangi keuntungan, belum lagi membuang-buang uang untuk biaya pengiriman. Biaya akomodasi selama di Ambon dan biaya transportasi.

Kemudian internet mengubahnya. dengan internet Dia mengandalkan saluran e-commerce. (e-commerce) Untuk membeli pakaian dan sepatu dari kota-kota besar seperti Ambon, yang kemudian diangkut ke Pulau Gesser, untuk kemudian dijual kembali di pasar.

Meski internet di pulau itu hanya tersedia pada sore hingga pagi hari, Suci tetap bersyukur. Setidaknya saat ada koneksi internet di malam hari. Dia bisa memesan produk dari toko online. Menghemat waktu dan uang Padahal ia harus sabar menunggu jaringan tersebut, yang seringkali tiba-tiba hilang.

“Sekarang tidak perlu lagi ke Ambon untuk membeli produk. melalui toko online Saya bisa pesan langsung untuk diantar nanti. Walaupun kadang saat mau order jaringannya hilang. Jika demikian Saya terpaksa menundanya sampai malam berikutnya,” keluhnya.

Sekarang Anda dapat menghemat uang dan waktu yang dihabiskan untuk bepergian. Meskipun tantangan jaringan yang tidak stabil masih menjadi kendala utama.

Starlink adalah solusi sementara di tengah keterbatasan.

Letak geografis Pulau Geser yang terpencil menjadi salah satu penyebab utama terbatasnya akses listrik dan internet. Ketergantungan pada pembangkit listrik lokal dengan kapasitas terbatas mengakibatkan pelayanan listrik seringkali tidak stabil.

Barcode QRIS dipasang di toko kelontong di Pulau Gesser namun belum pernah digunakan masyarakat karena terbatasnya akses internet (12/10/2024) ANTARA/Bayu Saputra Selain itu, tingginya biaya logistik dalam pengangkutan material ke pulau tersebut juga menghambat pengembangan infrastruktur telekomunikasi yang lebih andal. Apalagi kecepatan pengiriman barang melalui laut sangat bergantung pada kondisi cuaca.

Apalagi teknologi internet yang ada saat ini belum sepenuhnya mumpuni. Keterbatasan infrastruktur menyebabkan koneksi lambat dan terputus-putus. Oleh karena itu, akses Internet hanya tersedia pada jam-jam tertentu. Diantara keterbatasan tersebut Teknologi operator jaringan satelit seperti Starlink juga mulai dijadikan alternatif.

Perlu diketahui bahwa Starlink merupakan layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan teknologi milik Elon Musk. Starlink menggunakan jaringan satelit low earth orbit (LEO) untuk menyediakan akses internet ke wilayah-wilayah di dunia, termasuk wilayah terpencil.

Seperti Lucy (40), pemilik toko kelontong di Pulau Gesser melihat peluang dalam pembatasan ini. Bermodal pemancar satelit Starlink yang dibelinya dengan harga promosi Rp 4,6 juta, Lusi menawarkan layanan internet berbayar kepada warga.

Di toko kecilnya yang selalu ramai dikunjungi orang. Baik orang dewasa maupun anak-anak dapat mengakses Internet bersama-sama dengan biaya R5.000 untuk tetap terhubung sepanjang hari. Suasana di dalam toko dipenuhi dengan obrolan tentang video tren terkini atau produk yang akan dibeli secara online.

“Saya melihat peluang ini sangat bagus. Jika warga mempunyai akses internet yang lebih luas Mereka bisa melakukan banyak hal. Bahkan untuk urusannya sendiri,” kata Lucy.

Menghubungkan Pulau Geyser dengan dunia

Internet hampir menjadi kebutuhan pokok di era modern ini. Ini menjembatani jarak bersama-sama. Menghubungkan hal-hal yang dipisahkan oleh lautan dan benua sambil menghadirkan dunia di telapak tangan Anda. yang sekecil layar perangkat Keberadaannya tidak hanya sekedar alat komunikasi. Namun di balik layar perangkat ini, denyut nadi perekonomian, peradaban, dan impian baru saling terkait dengan algoritme.

Salah satu perangkat Starlink yang digunakan di sekolah (12/10/2024) Antara/Bayusaputra

Tidak hanya untuk pengembangan bisnis atau komunikasi. Untuk generasi baru Akses internet juga berperan penting dalam menunjang pendidikan di Pulau Gesser.

Dengan internet Siswa dan guru memiliki akses terhadap materi pembelajaran digital seperti e-book. Video instruksional dan kursus online dari platform pendidikan nasional dan internasional. Hal ini sangat membantu mengatasi keterbatasan buku cetak dan bahan ajar di sekolah setempat.

Siswa juga dapat menggunakan internet untuk mempelajari keterampilan abad ke-21 mulai dari desain grafis hingga pemasaran digital. Keterampilan ini membuka peluang kerja baru tanpa harus meninggalkan pulau.

Dengan akses internet yang lebih baik Kami berharap sektor pendidikan di Pulau Gesser dapat terus berkembang dan memberikan harapan serta peluang baru.

Namun tantangan infrastruktur dan terbatasnya stabilitas internet di Pulau Gesser masih menjadi kendala. Solusinya seperti menggunakan teknologi satelit Investasi publik dan swasta dan pelatihan literasi digital Hal ini harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa internet benar-benar bermanfaat bagi pendidikan di pulau ini.

Padahal Starlink menawarkan secercah harapan Namun solusi jangka panjang masih memerlukan dukungan luas. Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan, dan masyarakat lokal sangat penting untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan. Bagi Suci dan Lusi, akses internet yang adil dan 24 jam adalah impian mereka di masa depan. Mereka berharap dengan internet yang stabil Mereka bisa memperluas jangkauan bisnis. Produknya tidak hanya dijual di Pasar Geser, tetapi juga melalui platform online di kota-kota lain.

Pulau Geyser hanyalah contoh kecil dari tantangan yang dihadapi banyak daerah 3T (tertinggal, terluar, dan perbatasan) di Indonesia. modern Tapi itu masih belum cukup.

Dengan komitmen bersama, Pulau Gesser dapat menjadi contoh bagaimana teknologi dapat menjadi pendorong utama pembangunan ekonomi masyarakat kepulauan. Sampai hari itu tiba Kreativitas dan antusiasme para Gessers tetap menjadi motor penggerak utama. Internet bukan sekadar alat bagi mereka. Ini adalah harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Redaktur: Akhmad Senol M.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *