Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Warga di Jakut terdampak rob keluhkan air berubah kotor hingga mati

Jakarta (ANTARA) – Warga terdampak banjir rob atau pantai di kawasan Teluk Sunda Kelapa Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara (Yakut) mengeluhkan pencemaran air di rumahnya mati karena tempat tinggalnya. terkena dampak air pasang. Banjir akan mulai terjadi pada Jumat (13/12).

“Saat ini air di sini sudah mati selama tiga hari,” kata Ketua RT 1 RV 8, Kecamatan Ankol, Ilhamsia, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, lokasi RT 01 RV 08 berada di dua tempat, yakni di dekat pintu masuk pelabuhan Sunda Kelapa dan satu lagi di pinggir jalan raya.

Di kawasan Teluk Sunda Kelapa airnya mati, namun bagi warga di seberang airnya hidup, namun kotor dan tidak bisa dikonsumsi.

Alhamdulillah hari ini ada bantuan air dari PAM JAIA sehingga warga bisa menghemat air untuk kebutuhannya, ujarnya.

Ia mengatakan, matinya air PAM disebabkan adanya kerusakan pada pipa utama di dekat rumah mereka.

“Ada pipa besar yang rusak dan saat ini sedang diperbaiki,” ujarnya.

Menurut dia, bantuan ini datang setelah dirinya meminta bantuan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. “Kami mencari bantuan hingga sore tadi,” ujarnya.

Ia mengatakan, RT01 RV 08, Kecamatan Ankol, dihuni sekitar enam puluh kepala keluarga dan saat banjir melanda seluruh pemukiman warga terendam.

“Air banjir 40 hingga 60 sentimeter,” ujarnya.

Sebelumnya, kawasan Teluk Sunda Kelapa, Kelurahan Ankol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara juga terendam gelombang pasang setinggi 70 sentimeter (cm).

Situasi seperti ini sudah lima hari terjadi, kata Haril, 39, penjaga restoran di Polsek Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan, banjir dimulai di kawasan Teluk Sunda Kelapa sekitar pukul 10.45 VIB dan air terus mengalir di depan Jalan Lodan Rai, Pademangan, Jakarta Utara.

Kini ketinggian air di depan Jalan Lodan Rai mencapai 30-40 cm.