JAKARTA (ANTARA) – Hari Natal Yesus Kristus dirayakan di berbagai negara dengan penuh suka dan duka, bercampur dengan tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Natal merupakan simbol kebersamaan, suka cita berbagi dan penutupan di penghujung tahun
Berikut beberapa tradisi tradisional Natal di berbagai negara, seperti dilansir The Hindustan Times, Selasa.
Kalender gantung di Jerman
Tradisi menggantung kalender di Jerman sudah ada sejak abad ke-19 untuk menghitung mundur Natal. Tradisi ini kemudian dikomersialkan dengan menambahkan unsur Natal pada kalender Advent
Tak hanya di rumah, rumah-rumah di Jerman juga dihiasi kalender Advent berukuran besar untuk menyambut Natal
Noche de las Velitas di Kolombia
Pada tanggal 7 Desember, Kolombia merayakan Hari Bunda Maria dan Dikandung Tanpa Noda melalui tradisi Noche de las Velitas, atau Malam Kecil Lilin.
Warga Kolombia menerangi rumah dan jalan mereka dengan jutaan lilin putih dan berwarna, menandai dimulainya musim liburan di negara tersebut.
La Quema del Diablo di Guatemala
La Quema del Diablo berarti “Api Setan”. Masyarakat Guatemala percaya bahwa boneka hantu dibakar pada tanggal 7 Desember, yang dianggap sebagai hari istimewa dan dapat membersihkan rumah dan kehidupan mereka serta membawa energi baik.
Menari di sekitar pohon Natal Denmark
Saat Natal, anggota keluarga Denmark berkumpul untuk menari dan bernyanyi di sekitar pohon Natal Tradisi membuka kado terus berlanjut
Pendidikan di Finlandia
Pada Malam Natal, banyak keluarga Finlandia melakukan perjalanan ke makam kerabat dan leluhur mereka dan menyalakan lilin di kuburan
Pada sore hari Natal tanggal 24 Desember, sebuah keluarga mandi bersama di sauna, salah satu situs warisan budaya negara.
Leave a Reply