Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PPI Jepang desak Komisi X atasi fenomena “Brain Drain”

Tokyo (Antara) – Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) mendesak Komisi Jepang

“Pemuda Indonesia harus menghentikan brain drain terhadap prestasi besar dan pendidikan tinggi, apalagi jika generasi muda tersebut telah mendapatkan sumber daya negara seperti kajian dan penelitian dari pemerintah Indonesia,” kata Ketua PPI Jepang Prime Gandhi dalam pernyataannya. Tokyo, Minggu.

Menurutnya, selain merugikan negara dalam jangka pendek, dalam jangka panjang brain drain akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan inovasi negara karena hilangnya sumber daya manusia yang unggul.

Usulan itu disampaikan dalam rapat dengan Anggota Komisi 10 DPR Puti Guntur Soekarno di Tokyo, Sabtu (14/12).

Menanggapi tekanan tersebut, Puti mengaku siap turut serta mengurangi brain drain dengan mendorong pemerintah dan swasta menciptakan peluang bagi talenta berprestasi, juga memberikan insentif dan sumber daya yang mendukung pengembangan karir di Tanah Air.

Ia berjanji akan membawanya ke pertemuan dengan Komisi Nasional (BRIN).

“Saya akan bandingkan persoalan brain drain untuk dicarikan solusinya dalam jangka pendek, menengah, dan panjang,” ujarnya.

Ia berharap para pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar di Jepang tidak mengubah kewarganegaraannya.

“Kami membutuhkan ide dan energi Anda di belakang layar,” katanya.

Fenomena brain drain menjadi sorotan setelah diketahui banyak WNI yang beralih kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura pada tahun ini.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkham) melaporkan sebanyak 3.912 WNI yang beralih status menjadi WNI Singapura pada 2019-2022.

Warga yang pindah sebagian besar berada pada usia produktif 25-35 tahun karena taraf hidup yang lebih baik agar lebih sukses.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *