Istanbul (ANTARA) – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Minggu (15/12) mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden kelompok Konservatif dan Reformis Eropa (ECR) di Parlemen Eropa.
“Ketika mereka meminta saya untuk memperpanjang mandat saya hingga pemilihan Parlemen Eropa, saya menerimanya,” kata Meloni dalam pidato penutupnya di festival politik tradisional Atreggio yang diselenggarakan oleh partainya Brothers of Italy (FdI) di Roma.
“Sekarang setelah pemilu selesai, saya merasa telah melakukan tugas saya,” katanya, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut “pantas memiliki presiden yang dapat menjalankannya penuh waktu.”
Meloni juga menyoroti stabilitas pemerintahan koalisi sayap kanan Italia, yang dibentuk pada Oktober 2022, dan mengatakan tahun 2025 akan menjadi momen penting untuk melaksanakan reformasi penting.
Menegaskan kembali komitmennya terhadap ECR, Meloni menyatakan keyakinannya terhadap masa depan grup.
“Kami akan memulai proses pencalonan dan saya yakin teman saya (mantan perdana menteri Polandia) Mateusz Morawiecki akan menjadi salah satu kandidatnya,” ujarnya.
Dia juga menyoroti pertumbuhan signifikan ECR dalam beberapa bulan terakhir, yang dia kaitkan dengan kesuksesan kolektif mereka.
Pusat Migran di Albania
Dalam pidatonya, Meloni juga membahas masalah migrasi ilegal dan perjanjian yang ditandatangani dengan Perdana Menteri Albania Edi Rama pada 6 November 2023.
Kesepakatan tersebut melibatkan pemindahan migran ilegal ke dua pusat yang didirikan oleh Italia di Albania sebagai bagian dari upaya memerangi migrasi ilegal.
“Perjuangan kami melawan migrasi ilegal dan perdagangan manusia akan terus berlanjut,” kata Meloni.
Ia mengakui adanya hambatan-hambatan yang ada, termasuk keputusan pengadilan di Roma yang menghentikan pemindahan migran pertama, dan menghentikan sementara pengoperasian pusat tersebut yang didirikan pada bulan Oktober.
Namun, dia berjanji akan mengatasi kendala hukum tersebut.
Meloni menyebut pusat migran di Albania sebagai “hambatan” dalam memerangi perdagangan manusia dan migrasi ilegal.
Dia bersikeras bahwa pusat tersebut “akan tetap berfungsi meskipun saya harus berada di sana setiap malam selama sisa masa jabatan saya.”
“Saya ingin melawan mafia dan saya mengundang seluruh bangsa Italia dan semua orang jujur untuk bergabung dalam upaya ini. Saya orang jujur, bukan musuh,” ujarnya.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply