Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berpeluang membuka pasar baru bagi Inggris melalui Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Bisnis ini kemungkinan akan mengikuti usulan Inggris untuk menjadi anggota CPTPP pada 15 Desember 2024.
“Dengan bergabungnya CPTPP yang kini beranggotakan 11 (negara) dan bergabungnya Inggris pada bulan Desember, membuka pasar Amerika Latin dan kita membuka pasar Inggris,” kata Airlangga. kata Airlangga, Selasa.
Saat ini CPTPP beranggotakan 11 orang yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam. Setelah Inggris bergabung, blok perdagangan ini akan menyumbang sekitar 15 persen produk domestik bruto (PDB) negara tersebut, menjadikannya salah satu kesepakatan perdagangan terbesar di dunia.
Indonesia sendiri sedang dalam proses menjadi anggota CPTPP. Setelah perjanjian perdagangan ini ditandatangani, 99 persen tarif antar negara anggota CPTPP akan bebas bea.
Airlangga menegaskan, upaya Indonesia mengikuti CPTPP terkait dengan strategi pemerintah untuk memperluas pasar ekspor ke negara non-tradisional seperti Peru dan Meksiko.
Hal ini penting karena pangsa pasar ekspor Indonesia masih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya, termasuk Vietnam.
“Tujuan kerja sama ekonomi ini adalah untuk memperluas pasar. Kita memang perlu memperluas pasar karena ekspor kita masih rendah dibandingkan beberapa negara ASEAN lainnya, termasuk Vietnam, jadi kita harus meningkatkan apa yang kita ekspor agar lebih banyak lagi.” .
Selain CPTPP, pemerintah juga fokus menyelesaikan beberapa perjanjian perdagangan lainnya, seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) yang juga dijadwalkan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2025.
Di tingkat regional, Indonesia berpartisipasi dalam berbagai forum ekonomi, antara lain Indo-Pacific Economic Cooperation (IPEF) dan Regional Economic Cooperation (RCEP). Melalui IPEF, Indonesia berfokus pada perdagangan, pengadaan, logam mulia, perdagangan yang adil, dan ekonomi hijau.
Dalam sambutannya, Menteri Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia juga sedang dalam perjalanan untuk menjadi anggota OECD dan BRICS.
“Indonesia menargetkan menjadi anggota OECD dalam 3-4 tahun ke depan, dan baru-baru ini kami juga telah menjangkau BRICS, Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.” Dengan cara ini kami menunjukkan bahwa kami tidak bersatu. negara”.
Leave a Reply