Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada awal perdagangan Selasa seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan Selasa, rupee menguat 54 poin atau 0,34 persen menjadi US$15.803 dari US$15.857.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang telah mengalami penyesuaian dan imbal hasil obligasi AS turun menyusul pengumuman kenaikan suku bunga yang kurang ajar oleh Fed Goolsbee,” kata analis keuangan Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, imbal hasil (yield) Treasury AS tercatat sebesar 4,41 persen, turun dari 4,49 persen.
Sementara itu, Goolsbee mengatakan bank sentral AS akan melakukan penurunan suku bunga lebih banyak tahun depan jika inflasi tetap sesuai target.
Lukman memperkirakan rupiah berkisar Rp 15.800 per dolar AS hingga Rp 15.900 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Baca juga: Analis: Rupee melemah di tengah kekhawatiran kebijakan pajak Trump Baca Juga: Menteri Keuangan: Kemenangan Trump berdampak pada rupee lebih baik dibandingkan mata uang lainnya Baca Juga: Analis: Penurunan benchmark AS akan membantu penguatan rupee
Leave a Reply