Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pemprov DKI akan lakukan rekayasa cuaca hingga akhir 2024

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan rekayasa meteorologi hingga akhir tahun 2024 untuk meramalkan potensi curah hujan tinggi yang diperkirakan akan tinggi pada akhir tahun 2024. 2024. tahun.

“Rekayasa meteorologi yang akan kita lakukan pertengahan hingga akhir tahun ini sedang dalam proses eksplorasi, kita akan diskusi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tentunya dengan BMKG juga tentang pemanfaatan Biaya Tak Terduga ( BTT). .) dana untuk rekayasa cuaca,” kata Plt Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta Pusat, Jumat.

Karena menggunakan biaya yang tidak terduga, lanjut Teguh, pihaknya terpaksa menetapkan keadaan darurat. Oleh karena itu, ia dan jajarannya selalu berkoordinasi dalam bidang rekayasa iklim.

“Tetapi karena menggunakan dana BTT maka harus ditetapkan keadaan darurat. Makanya kita dalami dan koordinasikan,” kata Teguh.

Teguh mengatakan, pihaknya juga menyiapkan infrastruktur yang memadai untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Untuk kesiapsiagaan mitigasi banjir, Teguh juga mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta melakukan demo kesiapsiagaan bencana dan memastikan seluruh peralatan penanganan banjir dapat berfungsi maksimal.

“Tapi kalau turun hujan misalnya 10 hari berturut-turut, maka tanahnya akan jenuh. Ini juga memperlambat arus. Ini yang masih harus kita antisipasi. Tapi untuk infrastruktur yang ada, kita sudah buat. panggilan. untuk persiapan mengantisipasi musim hujan Insya Allah dari segi infrastruktur sudah siap, jelas Teguh.

Jadi ketika terjadi bencana, kata Teguh, banyak OPD (Organisasi Perangkat Daerah), BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Binamarga, dan lain-lain. Karena untuk menghadapinya kolaborasi ini diperlukan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan skenario terburuk banjir besar di Jakarta tahun 2020 akan terulang kembali. BPBD DKI Jakarta mengungkap langkah antisipasi bencana hidrometeorologi.

Kepala Unit Pengelola Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Kristian Gottam Sihombing mengatakan, penanganan banjir tahun ini memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ia mengatakan, BPBD DKI bersama instansi terkait telah meningkatkan kapasitas pompa air dan memperluas jaringan drainase di wilayah rawan banjir.

“Selain itu, teknologi pemantauan cuaca berbasis data (real-time) terkini digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan deteksi dini yang akurat,” kata Gottam.

Dia mengatakan, jajaran Pemprov DKI Jakarta juga terus melakukan revitalisasi sungai, pengerukan saluran air, dan peningkatan kapasitas pompa untuk memperkuat infrastruktur pengendalian banjir. Selain itu, BPBD memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana, simulasi evakuasi, dan pelatihan tanggap darurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *