Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga di RW 22 Muara Angke Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mencapai 40 sentimeter pada Senin pagi.
“Pada pukul 09.00 WIB ketinggian air mencapai 40 sentimeter, dan siang tadi pukul 14.00 WIB ketinggian air turun hingga 20 sentimeter,” kata Anggota TRC BPBD Jakarta Naufal di Jakarta, Senin.
Air tersebut masih disebabkan oleh banjir rob yang menggenangi pemukiman di RW 22 yang terdiri dari RT 10, RT 5, dan RT 2, ujarnya.
“Kita belum tahu berapa kasus yang terendam banjir. Ada jalan yang terendam air banjir,” ujarnya.
Ia mengatakan, aparat sepakat dengan pihak kelurahan, RT, dan RW jika membutuhkan bantuan evakuasi.
“Belum ada yang dievakuasi. Kami di sini memberikan bantuan jika warga membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Jakarta mencatat hingga pukul 14.00 WIB RT terendam banjir akibat banjir rob di Kelurahan Pluit. Sementara itu, air banjir sudah mulai surut di Desa Marunda Silinsingh di RT.
Ketua BPBd DKI Jakarta Isnawa Aji mengatakan, BMKG mengeluarkan peringatan dini banjir rob pada 28 November hingga 6 Desember 2024 akibat fenomena air laut pasang tinggi bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi menambah ketinggian maksimum. gelombang laut berupa banjir pantai atau perampokan di wilayah pesisir utara Jakarta
Menurut dia, pada Minggu (01/12) pukul 05.00 WIB akibat adanya gelombang di Pintu Air Pasar Ikan, dikeluarkan Alert/Waspada 2 sehingga menyebabkan sejumlah banjir di wilayah DKI Jakarta.
BPBD DKI Jakarta selalu mengerahkan personel untuk memantau kondisi banjir di setiap wilayah dan unsur koordinasi Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk aspirasi banjir dan memastikan berfungsinya pipa air dengan baik bersama pimpinan desa setempat dan camat.
Banjir akan cepat surut, ujarnya.
Ia juga mengimbau warga untuk waspada dan mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir.
“Dalam situasi darurat, segera hubungi pihak berwenang,” ujarnya.
Leave a Reply