Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Uni Eropa tekankan pentingnya pemulihan dini dan rekonstruksi Suriah

JENEWA (ANTARA) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menekankan pentingnya upaya pemulihan dan pembangunan kembali negara pasca penggulingan rezim Assad di Suriah.

Berbicara di hadapan Parlemen Eropa pada hari Rabu, von der Leyen menekankan bahwa bulan-bulan mendatang akan menjadi sangat penting dalam membentuk masa depan Suriah, yang ia gambarkan sebagai masa depan yang menjanjikan namun juga penuh bahaya.

“Negara-negara Eropa harus terlibat di tingkat pemerintahan regional dan lokal,” katanya, menjelaskan bahwa seorang diplomat senior dikirim ke delegasi UE di Suriah sehubungan dengan kedutaan UE, yang menunjukkan peningkatan keterlibatan Eropa.

Meskipun membenarkan kebijakan kelompok tersebut untuk tidak bekerja sama secara langsung dengan rezim Assad, mereka juga mengumumkan rencana untuk terlibat lebih langsung dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang memimpin upaya untuk menggulingkan rezim tersebut, dan pihak-pihak lain di lapangan. .

Menurutnya, Uni Eropa yang sudah menjadi donor utama ke Suriah telah memberikan bantuan sebesar 33 miliar euro (557,3 triliun rupiah) sejak tahun 2011. Namun, von der Leyen menyarankan adanya kemungkinan pergeseran fokus dari bantuan kemanusiaan langsung, seperti air, listrik, dan rekonstruksi infrastruktur.

“Mungkin kita harus fokus pada pemulihan dan rekonstruksi secepatnya.”

Ia menambahkan, upaya tersebut akan diikuti dengan langkah-langkah untuk maju dalam sistem politik yang penuh kebingungan.

Dia juga menyarankan agar sanksi yang dijatuhkan di beberapa wilayah di negara tersebut ditinjau ulang untuk memfasilitasi rekonstruksi negara tersebut selama kepemimpinan Suriah menunjukkan reformasi yang nyata.

“Para pemimpin baru Damaskus harus memastikan bahwa tindakan mereka sesuai dengan kata-kata mereka.

Mengenai pengungsi, von der Leyen mencatat bahwa meskipun beberapa warga Suriah sudah mulai kembali, Uni Eropa tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa kepulangan ini dilakukan secara sukarela, aman dan bermartabat.

Dia juga berjanji untuk terus mendukung mereka yang memilih untuk kembali, dan menekankan bahwa negara Suriah adalah milik semua warga negaranya, termasuk mereka yang melarikan diri dari tirani rezim Assad.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *