Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya telah menyusun rencana aksi dan proyek kemajuan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf pada tahun 2025). empat. kelompok.
Keempat klaster tersebut, antara lain klaster 1 adalah rencana besar pengembangan perekonomian (ekonomi kreatif), klaster 2, penambahan perkantoran baru, klaster 3, proyek-proyek yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi. masyarakat 4. “Ekonomi adalah mesin pertumbuhan baru,” kata Riefky dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Pada grand design klaster 1, Kementerian Ekonomi Kreatif akan mengembangkan perekonomian yang mencakup proyek-proyek berkualitas tinggi. Di antaranya penyempurnaan regulasi, pengorganisasian departemen atau unit (K/L), serta kerja sama K/L dan dunia usaha.
“Kami berkomitmen penuh untuk memanfaatkan data sebagai data dalam seluruh kebijakan (pengelolaan data), sehingga perlu peran organisasi seperti BPS dan BRIN dalam mendukung kebijakan perekonomian tersebut,” kata Riefky.
Pada tahap 2, Kementerian Ekonomi Kreatif akan menyiapkan program kementerian yang sama tentang Kelembagaan Reformasi Perkantoran, Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Penguatan Identitas Kementerian Ekonomi Kreatif. Proyek ini diluncurkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai peran kantor bisnis Kementerian Ekonomi Kreatif dalam pelayanan Pemerintah.
Pada fase 3, Kementerian Ekonomi Kreatif telah menyiapkan program penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kekuatan pelaku ekonomi, dengan program penguatan seluruh rantai nilai. Mulai dari produksi, produksi, pendistribusian atau penjualan, pembagian penggunaan setiap bagian pekerjaan.
Pada kelompok 4, Kementerian Kreativitas akan mengembangkan perekonomian sebagai mesin pertumbuhan baru dengan memberikan perlindungan dan promosi kekayaan intelektual, meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk menceritakan kisah perekonomian, dan meningkatkan pembangunan kompetitif.
Tujuannya untuk membuka lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan daya saing produk lokal, dan menjadikan negara sebagai pusat perekonomian di berbagai provinsi, kata Riefky menutup pernyataannya.
Leave a Reply