Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

OJK optimistis terhadap potensi pertumbuhan dana pensiun pada 2025

JAKARTA (ANTARA) – Komisi Jasa Keuangan (OJK) optimis terhadap potensi pertumbuhan dana pensiun pada tahun 2025, terutama mengingat upaya perluasan cakupan kepesertaan dengan bekerja sama dengan BPJS sebagai fasilitator penyusunan program pensiun wajib.

Keyakinan tersebut didorong oleh pentingnya peran dana pensiun sebagai salah satu institusi investor yang mendukung pencapaian tujuan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Mengingat pertumbuhan aset dana pensiun (wajib dan sukarela) yang masih tumbuh dua digit (10,35 persen yoy pada Oktober 2024), melanjutkan tren pertumbuhan pada tahun 2023, maka OJK sangat optimis terhadap potensi pertumbuhan tersebut. dana pensiun pada tahun 2025. , ” kata Ogi, Ketua Pelaksana Harian Penjaminan, Penjaminan, dan Pengawasan Dana Pensiun (PPDP) OJK. kata Prastomiono di Jakarta, Rabu.

Ogi mengatakan, perkembangan dana pensiun di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh BPJS Ketenagakerjaan, tetapi juga skema pensiun wajib yang dikelola Taspen dan Asabri.

“Berkaitan dengan hal tersebut, BPJS secara aktif melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja, kepesertaan, kampanye penyadaran, dan memfasilitasi pendaftaran pekerja baik formal maupun informal. Seiring bertambahnya jumlah pekerja yang mendaftar, iuran skema pensiun juga meningkat,” Ogi. dicatat.

Perluasan partisipasi ini merupakan salah satu tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yaitu terkait dengan penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi. melalui skema pensiun.

Selain itu, tambah Ogi, perkiraan pertumbuhan investasi didukung oleh suku bunga yang akan tetap tinggi, dan sebagian besar investasi program pensiun ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah dan korporasi serta deposito.

Belakangan, terkait dengan sektor kesehatan yang terus berkembang, Ogi mengatakan hal tersebut tentu memerlukan adanya asuransi jiwa, serta penguatan prudent underwriting dan perlunya dewan penasehat kesehatan. Selain itu, program intensifikasi pangan dapat didukung oleh sektor asuransi, khususnya asuransi mikro.

“Industri asuransi akan terus tumbuh sejalan dengan harapan Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek pemerintah yang baru-baru ini dilakukan di bidang kesehatan (sarana dan prasarana), pendidikan (gedung sekolah) dan perumahan rakyat merupakan peluang nyata bagi industri asuransi untuk mendukung dan melanjutkan proyek-proyek ini,” kata Ogi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *