JAKARTA (ANTARA) – Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam kegiatan mengajar siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Kebon Kosong di Kemayaran.
Kebijakan PJJ ini diterapkan dengan mempertimbangkan situasi di sekolah yang dijadikan tempat evakuasi warga terdampak kebakaran di Jalan Kebon Kosong di Majooran.
“Kami mulai melaksanakan PJJ bagi siswa mulai pagi ini,” kata Bambang Eko Prabowo, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat, Rabu di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
SDN Kebon Kosong 09 Sebanyak 355 siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) melalui PJJ. Jumlah kelompok belajar sebanyak 15 kelompok. “Mulai hari ini akan dilaksanakan,” ujarnya.
Kebijakan PJJ SDN Kebon Kosong 09 ini dilaksanakan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan Kepala Bidang Kemayoran. Namun, masih belum bisa dipastikan sampai kapan PJJ ini akan beroperasi.
Berdasarkan koordinasi dengan semua pihak, Bambang mengaku gedung sekolah akan dijadikan tempat pengungsian hingga dua pekan mendatang. Oleh karena itu, timnya masih akan bekerja sama dengan dosen dan staf bagaimana sekolah tersebut dapat terus beroperasi.
Jika diperlukan evakuasi dalam jangka waktu yang lebih lama, para pihak dapat memindahkan kegiatan mengajar ke sekolah terdekat. Kepastian ini baru bisa diketahui setelah dilakukan penelitian.
“Pilihannya mungkin pindah atau tetap PJJ.” Yang pasti kami masih mengkaji dan menunggu kebijakan penanganan pengungsi,” ujarnya.
Tempat pengungsian di SDN 09 Kebon Kosong adalah tempat pengungsian BPBD DKI Jakarta, Pos Pelayanan Sosial DKI Jakarta, Pos Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta, dan Pos Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Kebakaran yang terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk Jalan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Selasa, diperkirakan bermula dari rumah seorang pemulung sampah plastik berinisial J.
Percikan api dengan cepat membesar dan membakar seluruh bagian bangunan semi permanen di area tersebut.
Akibat kebakaran di permukiman padat penduduk itu, 1.800 jiwa dari 600 KK dan 7 satuan kelurahan (RT) yaitu RT 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 09 (gabung RW 05) berhasil diselamatkan.
Leave a Reply