Jakarta (ANTARA) – Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Sunarko, mengatakan pemerintah Indonesia terus mendorong pemerintah Sudan mencapai kesepakatan untuk mencapai gencatan senjata dan membentuk pemerintahan Sudan yang aman dan stabil.
“Indonesia sangat prihatin dengan situasi keamanan di Sudan dan terus mendorong pemerintah Sudan untuk melakukan rekonsiliasi, mencapai gencatan senjata dan membentuk pemerintahan atau pemerintahan Sudan yang aman, stabil, sejahtera dan sejahtera,” ujarnya, warga Indonesia. Kementerian Luar Negeri secara online dari Jakarta pada Selasa (17 Desember).
Di tengah konflik yang masih berlangsung antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), Sunarko menegaskan kesediaan Indonesia untuk terus mendukung Sudan dalam bentuk bantuan kemanusiaan berdasarkan kebutuhan masyarakat Sudan.
Kemudian Indonesia juga bersedia berpartisipasi dalam upaya rekonstruksi dan pembangunan nasional Sudan setelah negara tersebut mencapai stabilitas politik, ekonomi, dan pembangunan.
Selain itu, dukungan Indonesia juga ditunjukkan dengan upaya pemerintah untuk tetap memiliki perwakilan di Sudan meskipun negara tersebut sedang dilanda krisis dan konflik.
“Keberadaan KBRI atau perwakilan Republik Indonesia merupakan dukungan nyata bagi pemerintah Sudan dalam menciptakan dan melaksanakan perdamaian dan stabilitas,” ujarnya.
Dalam krisis ini, Sunarko menegaskan bahwa tantangan paling serius yang dihadapi KBRI saat ini adalah kedua belah pihak, baik SAF maupun RSF, selama ini mengabaikan rekonsiliasi atau gencatan senjata permanen.
Kegagalan ini semakin mempersulit upaya untuk memastikan transisi menuju pemerintahan yang stabil, demokratis, atau mungkin sipil.
“Sejauh ini, kedua belah pihak, SAF dan RSF, semakin mengambil sikap militer,” katanya.
Meski demikian, Indonesia tetap mengupayakan kerja sama ekonomi dan pembangunan dengan Sudan meskipun konflik sedang berlangsung.
“KBRI juga terus berupaya mendukung dan meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan. Meski tantangannya berat, namun nilai perdagangan Sudan sangat baik dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tahun 2022-2024.” katanya.
Leave a Reply