Abu Dhabi (ANTARA) – Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dito Ariotejotejo mengatakan upaya menghadirkan pencak silat di Olimpiade menjadi tujuan penting digelarnya Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), di Abu Dhabi. 18-22 Desember 2024
Menurut Dito, hal tersebut sejalan dengan hasil pertemuan antara Presiden Komite Olimpiade Internasional (KOI) Thomas Bach dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) Prabowo Subianto yang kini juga menjabat sebagai Presiden. . Republik Indonesia pada bulan Agustus lalu.
“Agar IOC bisa mengenal pencak silat, dan tujuan utamanya pencak silat bisa ikut olimpiade,” ujarnya usai menghadiri langsung pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5. Kejuaraan di Abu Dhabi, Rabu.
Menpora berharap penyelenggaraan Piala Dunia Pencak Silat ke-20 juga dapat menjadi peluang untuk mempererat hubungan dan tujuan antar negara peserta.
“Sehingga kita bisa bersatu dan bergerak bersama menuju sosialisasi silat penny untuk olimpiade,” ujarnya.
Pasalnya, komunitas penggiat Pencak Silat menargetkan olahraga tersebut mendapat pengakuan IOC sebelum tahun 2028 guna membuka peluang berkompetisi di tingkat Olimpiade.
Di sisi lain, Menpora juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan Kejuaraan Pencak Silat di Abu Dhabi merupakan simbol persahabatan Indonesia dan UEA.
“Ini merupakan kerja sama pertama antara UEA dan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” kata Dito.
Sekitar 1.100 atlet dari 55 negara mengikuti Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5.
Indonesia mendatangkan 78 atlet ke Abu Dhabi untuk bertanding, dan 115 atlet lainnya bertanding pada upacara pembukaan.
Turnamen pencak silat kelas satu (KOI/Indonesia NOC) ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Pencak Silat Indonesia Sugiono yang merupakan Menteri Luar Negeri RI, sekaligus Ketua Umum Olimpiade Indonesia. Komite (KOI/Indonesia NOC), Raja Sapta Oktohari dan Menteri Olahraga UEA Ahmad Belhoul Al Falasi.
Leave a Reply