JAKARTA (ANTARA) – Dokter spesialis kulit dari RS Polri mengatakan Soekanto Jakarta berbagi cara merawat kulit anak berdasarkan ilmu pengetahuan yang bisa diikuti orang tua di rumah.
“Kulit anak-anak atau bayi tidak sama dengan kulit orang dewasa, dan kulit anak-anak atau bayi bukanlah versi mini dari diri kita sendiri,” kata Dr. Umi Rinasari, MARS, Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV menghadiri pertemuan Momfluencer yang diadakan di Jakarta pada hari Rabu.
Mengawali rutinitas mandi, Umi mengatakan, mengingat anak Indonesia tinggal di daerah tropis, sebaiknya dimandikan dua kali sehari. Waktu yang dibutuhkan pun singkat, sekitar 10 menit.
Pastikan air yang Anda gunakan hangat agar kulit bayi Anda tidak sensitif dan tidak mengalami perubahan suhu secara tiba-tiba.
Sehabis mandi, sebaiknya kenakan pakaian yang terbuat dari bahan lembut seperti katun. Bahannya yang lembut membuat anak semakin nyaman saat beraktivitas.
Orang tua juga sebaiknya rutin mengoleskan pelembap pada kulit bayi sesegera mungkin setelah mandi untuk memastikan lapisan tipis kulit tetap terlindungi dari sinar matahari dan benda asing lainnya.
Oleskan pelembab setidaknya dua kali sehari setelah mandi. Oleskan lebih sering pada cuaca dingin atau kering atau pada anak-anak yang menderita eksim.
Untuk bayi berusia di atas 6 bulan, tambahkan tabir surya pada wajah bayi Anda untuk lebih melindungi kulitnya. Tabir surya yang digunakan diformulasikan khusus untuk usia anak Anda.
Umi menambahkan, orang tua harus berhati-hati dalam menjaga ruangan tetap nyaman dan lembab. Dari segi kenyamanan, diberikan contoh bahwa popok yang terkena kotoran bayi sebaiknya segera diganti.
“Ganti popok minimal 3 sampai 4 jam sekali, dan segera setelah habis. Mengganti popok daripada menunggu banyak penggantian popok dapat mencegah bayi terkena ruam popok,” kata Umi.
Untuk anak yang kulitnya merah, orang tua bisa menggunakan pasta petroleum jelly atau zinc oxide untuk mengurangi rasa gatal.
Saat mengganti popok, orang tua disarankan untuk menghindari penggunaan tisu bayi (tisu basah) karena berisiko menyebabkan iritasi.
“Karena kulit bayi sangat tipis, maka perlu dilakukan selembut mungkin dan menyekanya secara menyeluruh dari depan hingga belakang dengan kain lembab,” ujarnya.
Penggunaan kain lembab juga berlaku pada bagian lipatan kulit bayi Anda. Dokter lulusan Universitas Airlangga ini juga menyarankan para orang tua untuk tidak menyentuh kulit bayi yang mengelupas karena dapat menyebabkan kemerahan.
“Semua bahan kimia bisa menyebabkan iritasi. Ingatlah bahwa kulit anak sangat sensitif dan mudah menyerap zat asing. Bahkan mengoleskan minyak hangat pun bisa mengiritasi kulit bayi Anda.”
Meski harus menggunakan tisu basah saat bepergian, gunakanlah produk yang terbuat dari bahan alami dan tanpa alkohol atau pewangi.
Upaya lain yang sebaiknya Anda lakukan secara rutin adalah menjaga kuku anak Anda tetap pendek dan bersih untuk menghindari kebiasaan menggaruk dan melukai area tubuh tertentu.
Leave a Reply