Batavia (ANTARA) – Komedian Mega Salsabila mengaku menaruh perhatian terhadap isu kesehatan mental, salah satunya dengan menyediakan platform layanan komunikasi melalui aplikasi WhatsApp.
Akhirnya saya jadi psikolog komedi, saya dengar keluh kesah masyarakat, tapi saya tanggapi dengan komedi saja, kata Mega dalam diskusi kesehatan mental di Perpustakaan Nasional Batavia, Kamis.
Dia mengatakan kehadiran peran fidusia pribadi ini berasal dari perjuangan pribadi yang tumbuh di jalanan sebagai seorang anak, menghadapi pernikahan yang “beracun” dan harus membesarkan satu anak sendirian di usia muda.
Dikatakannya, komunikasi yang diberikannya tidak memberikan solusi sebagai seorang ahli, namun setidaknya memberikan kebahagiaan bagi orang yang bercerita dengan menanyakan sudut pandang lucu tentang permasalahan orang.
“Memang tidak ada solusinya, tapi setidaknya dopamin, makanya saya coba melihat permasalahan masyarakat dan mencari opini-opini yang lucu-lucu, agar setidaknya mereka bisa mengatasi permasalahannya terlebih dahulu,” ujarnya.
Ia mengaku sangat peduli dengan kesehatan mental karena mereka yang mempunyai masalah harus didengarkan dan didukung oleh orang lain.
Ia juga mengatakan, karena permasalahan yang ia hadapi, ia merasa membutuhkan seorang teman untuk diajak bicara dan diajak bicara.
Mega menawarkan konsultasi melalui telepon atau video call WhatsApp dengan harga mulai dari Rp 100 ribu. Setiap Mega Session dibuka dengan sesi empat jam. Bagi yang ingin berkonsultasi informasinya dapat mendaftar melalui akun Instagram pribadinya.
“Ada soal anak, ada juga soal perkawinan, terutama rumah tangga, pekerjaan,” ujarnya.
Menurut Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Ph.D. Bagus Takvin M.Hum, apa yang dilakukan Mega ini merupakan salah satu bentuk upaya jasa konsultasi untuk berbagi permasalahan serius yang tidak bisa ditahan-tahan.
“Kalau kita menghadapi situasi sulit, kita juga ingin bersedih. Candaan dan komentar lucu membantu kita menjadi lebih kuat menghadapi situasi sulit. Ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan. Kita terima saja, kita kuat saja, kecuali itu ‘menangis’ kata Bagus.
Leave a Reply