Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Golf Seluruh Indonesia (PB PGI), Suharsono mengatakan, para orang tua olahragawan ingin golf dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Dijelaskannya, banyak pegolf profesional yang sudah memainkan permainan ini sejak kecil, sehingga ketika besar nanti mereka akan bekerja keras untuk berlatih dan berkembang. “Kami ingin golf itu dimulai dari bawah, yaitu dari pendidikan pertama. Makanya kami upayakan, karena tidak mudah menjadikan golf sebagai kurikulum, dan ke depan adalah: bisa berinteraksi. dengan karyawan yang ada. Suharsono di Banten, Rabu. Menurutnya, jika ingin masuk melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, kurikulum harus dipersiapkan secara matang sebelum diajarkan kepada siswa.
Ketika terjun ke dunia pendidikan, lanjutnya, mereka akhirnya akan memulai mata kuliah terkait, seperti bulu tangkis dan sepak bola.
“Seperti bulutangkis dan sepak bola, cabang olahraga tersebut sudah masuk kurikulum, sedangkan golf belum,” tandasnya. Baca selengkapnya: Sekjen PB PGI: Semakin banyaknya profesional dan pegolf, PGI terus memperjuangkan hal tersebut melalui komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan, menjadikan golf sebagai olahraga budaya dan bukan lagi sekedar hobi.
Apalagi golf masih masuk dalam kategori rekreasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), sehingga juga menjadi tantangan yang harus diperjuangkan.
Makanya kita perjuangkan agar anak-anak Indonesia mulai atau tahu, paling tidak tahu, karena di sekolah banyak yang belum tahu kalau golf itu olahraga, kata Sekjen PB PGI ini. Selain komunikasi antar pemangku kepentingan, PGI terus berupaya untuk memperbanyak kompetisi yang melibatkan lebih banyak anak, untuk meningkatkan minat dan memajukan olahraga. Baca juga: PB PGI: 26 Pegolf Indonesia Akan Berlaga di IWO 2025
Leave a Reply