Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menteri Maman terus upayakan penerapan skema credit scoring bagi UMKM

Jakarta (ANTARA) – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan akan terus memantau upaya perluasan akses pembiayaan bagi UMKM, khususnya melalui skema credit scoring.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Perekonomian mengenai kajian Innovative Credit Scoring (ICS). Kami berharap ini menjadi angin segar ke depan,” kata Maman saat memberikan sambutan. pada pembukaan pameran Pertamina SMEXPO 2024 di Jakarta, Selasa.

Usulan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui skema credit scoring telah dibahas sejak tahun lalu dan implementasinya lebih didorong oleh Menteri Koperasi dan UKM periode 2019-2024, Teten Masduki.

Usulan ini muncul karena UMKM seringkali tidak memenuhi persyaratan penilaian kelayakan kredit, seperti jaminan tambahan dan persyaratan memiliki riwayat kredit sebelumnya.

Credit scoring merupakan salah satu skema alternatif pembiayaan bagi UMKM dimana penilaian kelayakan kredit tidak lagi menggunakan data konvensional seperti riwayat kredit namun menggunakan data alternatif seperti konsumsi listrik, aktivitas telekomunikasi, BPJS dan transaksi e-commerce.

Namun pada akhir masa jabatannya, usulan tersebut belum terlaksana dan diharapkan dapat dilaksanakan pada tahun depan.

Dalam kesempatan tersebut, Maman juga menegaskan akan menjadikan kerja sama sebagai modal dasar bagi UMKM untuk mendukung target agresif pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.

Maman mengatakan kerja sama dengan Pertamina saja misalnya, bisa mengembangkan hingga 63 ribu UMKM. Hal ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh perusahaan besar lainnya.

Artinya, semakin banyak perusahaan seperti Pertamina yang mampu menjadi ‘orang tua asuh’ bagi UMKM yang serius mengembangkannya. Saya yakin target pemerintah pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai,’ ujarnya.

Sebelum menjabat Menteri UMKM, Maman merupakan anggota Komisi VII DPR yang membidangi Energi, Riset, Teknologi, dan Lingkungan Hidup. Ia mengaku sering berurusan dengan perusahaan-perusahaan besar, mulai dari perusahaan energi, perusahaan pertambangan dan lain-lain.

“Tujuan saya di sini adalah mengajak perusahaan-perusahaan besar tersebut untuk berkontribusi bagi kemajuan sektor UMKM di bawahnya,” ujarnya.

Menurutnya, UMKM bisa dibantu oleh perusahaan besar, meningkatkan teknologi dan pengetahuan sehingga bisa menghasilkan produk yang bersuara tak kalah dengan produk luar negeri.

Dalam pengembangan UMKM nasional, ia menilai dari segi kemasan produk misalnya, UMKM lokal sudah cukup baik. Namun tantangannya bukan hanya pada kemasannya saja, tapi juga bagaimana produk Anda bisa diserap, menembus pasar lebih luas, dan bersaing dengan produk impor.

“Di sini tugas pemerintah menyediakan supply chain untuk meningkatkan penjualan UMKM,” ujarnya.

Menjawab tantangan tersebut, ia mengungkapkan sedang menyiapkan tim khusus di bidang ekonomi rantai pasok.

“Mohon meluangkan waktu, kami berharap dapat mempersiapkan segala aturan dan teknik mengenai dukungan rantai pasok,” kata Maman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *