KUALA LUMPUR (ANTARA) – Malaysia menyambut baik perjanjian gencatan senjata di Lebanon dan menyatakan bahwa perkembangan positif ini merupakan upaya awal yang penting untuk mengurangi ketegangan dan memulihkan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis di Putrajaya, Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) mengatakan: “Malaysia menyerukan semua pihak untuk menghormati dan mematuhi ketentuan gencatan senjata.”
Malaysia juga menegaskan kembali desakannya untuk menghormati hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, termasuk Resolusi 1701 (2006).
Malaysia menyerukan kepada semua pihak terkait untuk memastikan akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Lebanon yang terkena dampak konflik berkepanjangan.
Wisma Putra mengatakan gencatan senjata segera dan permanen harus diterapkan di Gaza, termasuk pemulihan akses tidak terbatas terhadap bantuan kemanusiaan.
Malaysia menekankan bahwa keamanan di kawasan Timur Tengah hanya dapat tercapai jika Palestina merdeka, bebas dan mandiri tercapai.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mendukung proposal untuk mengakhiri konflik.
Perjanjian tersebut dibuat dengan harapan dapat menghentikan serangan udara Israel terhadap kota-kota Lebanon.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, setidaknya 3.000 orang telah terbunuh dan lebih dari satu juta orang mengungsi dalam serangan Israel di Lebanon sejak Oktober.
Hamas siap melakukan gencatan senjata di Gaza setelah Hizbullah Lebanon
Leave a Reply