Washington (ANTARA) – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (12/12) berjanji menyelesaikan perang Israel di Jalur Gaza, peristiwa bersejarah di Suriah, dan serangkaian krisis yang melanda Timur Tengah. Gencatan senjata rapuh antara Hizbullah dan Israel.
“Saya pikir masalah Timur Tengah akan terselesaikan. Ada banyak peristiwa produktif yang terjadi di Timur Tengah saat ini. Saya pikir Timur Tengah akan terselesaikan. Saya pikir ini lebih rumit daripada Rusia-Ukraina, tapi saya juga berpikir ini lebih mudah untuk diselesaikan,” kata Trump dalam wawancara dengan Time.” ujarnya.
Ketika ditanya apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan jaminan bahwa pendudukan Gaza akan segera berakhir, Trump menolak menjawab secara langsung.
“Saya tidak ingin mengatakan ini, tapi saya pikir dia sangat mempercayai saya,” katanya.
“Saya pikir dia tahu saya ingin ini berakhir. Saya ingin ini berakhir,” lanjut Trump.
Ia menegaskan, negaranya tidak ingin ada pihak yang dibunuh oleh negara mana pun, baik itu Rusia, Ukraina, Palestina, Israel, atau entitas lain di Timur Tengah.
Lebih dari 44.800 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran di wilayah pesisir, menurut angka resmi.
PBB memperkirakan 70 persen korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Trump menolak menguraikan perkembangan di Timur Tengah, yang menurutnya produktif, dan tidak mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
Ini termasuk rencana kontroversial yang ia perkenalkan pada masa jabatan pertamanya.
“Saya mendukung solusi apa pun yang dapat membawa perdamaian. Ada ide-ide lain di luar kedua negara, tapi saya mendukung apa pun yang diperlukan untuk membawa tidak hanya perdamaian, tapi perdamaian abadi.”
Ketika ditanya apakah dia memercayai Netanyahu, Trump menjawab: “Saya tidak memercayai siapa pun.”
Sumber: Anatolia
Leave a Reply