Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Perwira AD Korsel sebut Yoon perintahkan seret anggota parlemen

Seoul (ANTARA) – Kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat Korea Selatan mengatakan dia diperintahkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol untuk menarik anggota parlemen keluar dari Majelis Nasional dalam keadaan darurat militer pekan lalu.

Letnan Jenderal Kwak Jong-keun membuat klaim tersebut dalam pertemuan Komite Keamanan Parlemen pada hari Selasa, mengatakan Yoon menghubunginya melalui telepon yang aman.

“Katanya tidak kuorum, jadi saya terpaksa mendobrak pintu dan masuk ke dalam untuk menarik orang masuk,” ujarnya.

Para pemimpin militer menyerukan kuorum untuk mencabut darurat militer Yoon, yang mana 150 dari 300 anggota dewan akhirnya memilih dengan suara bulat untuk mencabut perintah tersebut.

Kwak mengatakan dia sedang berkonsultasi dengan para pemimpin di lapangan mengenai penyerangan gedung parlemen ketika dia melepaskan tembakan atau memutus aliran listrik untuk mencegah anggota parlemen memberikan suara.

Para komandan telah diberitahu mengenai tindakan tersebut dan Kwak mengatakan dia setuju dengan penilaian mereka.

Kalaupun tentara yang terlibat masuk untuk melaksanakan perintah dan akan terlalu banyak yang terluka jika masuk, itu tidak tepat, katanya.

“Saya mengatakan kepada mereka untuk tidak masuk ke dalam dan ketika saya melihat mereka pergi, mereka menghentikan saya untuk mengambil tindakan lebih lanjut,” tambahnya.

Ketika ditanya apakah dia melaporkan tindakannya kepada Yoon, Kwak mengatakan dia tidak melaporkannya dan menjelaskan situasinya kepada Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun setelah tim tersebut pergi.

Kwak juga mengatakan kepada perwakilan Partai Demokrat (DP) Park Beom-kye bahwa dia telah mengetahui rencana Yoon untuk mengumumkan darurat militer dua hari sebelumnya, pada 1 Desember.

“Komandan Kwak tidak memberi tahu jaksa bahwa dia mengetahuinya sebelumnya,” kata Park.

Park menjelaskan, alasan Kwak tidak memberikan kesaksian adalah karena mereka yang terlibat dalam protes militer menyetujui apa yang akan ia katakan.

Berdasarkan perintah yang diterimanya pada 1 Desember, Kwak mengatakan misinya adalah mengamankan enam tempat, seperti Majelis Nasional, tiga tempat terkait KPU, markas DP, dan Flower Research, sebuah lembaga riset opini.

Menteri Pertahanan Kim menyampaikan pesan tersebut melalui telepon seluler yang aman, katanya.

Ketika ditanya apakah Yoon menggunakan kata-kata seperti pistol, tembakan, peluru kosong, atau tank, Kwak mengatakan dia tidak ingat, sepanjang ingatannya.

Sumber: Yonhap-OANA

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *