Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Budi daya melon hidproponik yang “ngetren” di Pontianak

Pontianak (ANTARA) – Pertanian perkotaan di Kota Pontianak, khususnya budidaya melon dengan teknik tanam hidroponik, menjadi populer dalam setahun terakhir. Belajar mandiri melalui media sosial menjadi titik awal banyak warga untuk mulai membudidayakan melon premium, seperti yang dilakukan Tarmuji.

Dalam satu masa panen tanam, dari 1.900 batang yang diolah bisa mencapai omzet 120 juta euro. Dibutuhkan sekitar dua bulan dari menabur hingga panen.

Pangkas satu per satu dahan dan daun yang dianggap tidak produktif. Pemeliharaan volume air dan pemberian pakan juga dilakukan secara rutin, minimal dua hari sekali.

Termoji telah membudidayakan berbagai jenis melon berkualitas tinggi secara hidroponik sejak akhir tahun 2023. Sejauh ini sudah ada tiga periode tanam. Hal ini menjadikan Pontianak sebagai pionir bagi sobat perkotaan atau petani, begitu pula di Kalimantan Barat yang membudidayakan melon dengan teknik hidroponik. Kini, semakin banyak petani yang belajar darinya secara langsung maupun melalui media sosial.

Di lahan berukuran 20m x 22m dekat rumahnya di Jalan Takam, Kota Pontianak, tumbuh 1.900 pohon melon yang berumur hampir sebulan. Jenis melon yang ditanam di tanah atap langit adalah lavender, honey globe, sweet net dan ceria.

Hidroponik Tremuji secara otodidak melalui media sosial. Interaksi melalui media sosial ini memberinya keberanian untuk mencoba. Yang terpenting, ia juga bisa meninjau lapangan dan itu menjadi pengalaman dan model baru dalam budidaya melon.

Awalnya diakuinya hanya iseng saja, mencoba menanam 10 batang agar bisa menghasilkan buah yang bagus. Ia kemudian melanjutkan dengan 300 batang dengan hasil yang bagus, sehingga kini ia serius menanam hampir 2.000 batang melon.

Saat memilih metode hidroponik dibandingkan tanah, Tremodji mengatakan karena Anda dapat menggunakan ruang minimal dengan hidroponik, pengelolaan nutrisi juga lebih mudah.

Selain itu, biaya produksinya lebih murah hingga 50 persen. Hanya saja memerlukan investasi lebih besar pada tahap awal, namun biayanya sangat murah, hanya membutuhkan bibit dan perawatan.

Omzet Rp 120 juta

Luas lahan yang ditanami, pada tahap awal menginvestasikan sekitar Rp 60 juta untuk pemasangan pipa, penanaman wadah talang, listrik dan peralatan lainnya. Biaya operasional dan gaji mencapai 30 juta euro.

Sedangkan untuk produksi, menurut panen sebelumnya 1.900 pohon bisa menghasilkan 4 ton. Tak sulit baginya untuk memasarkan, bahkan pada pembukaan untuk mempromosikan wisata petik melon, semua hasil panennya terjual. Harga jualnya 30,000 NIS/kg, jadi dengan panen 4 ton x 30,000 ydr/kg, omzetnya mencapai 120 juta euro. Dengan demikian margin keuntungan yang diperoleh dari usaha melon dikurangi investasi awal berupa sarana hidroponik dan total kegiatan sebesar Rp 90 juta, sehingga keuntungan sebesar Rp 30 juta dapat diperoleh dengan dua periode dalam satu kali masa tanam. bulan-bulan dari menabur hingga memanen.

Keuntungan lebih tinggi setelah panen pertama karena tidak dipotong biaya investasi sarana dan prasarana hotel hidroponik.

Peluang pasar lainnya masih terbuka untuk kota Pontianak dan Kalimantan Barat. Pasalnya melon premium sebagian besar masih didatangkan dari luar Kalbar. Dari segi peluang usahanya cukup menjanjikan dan pasarnya terbuka lebar, sehingga kedepannya Tremodji menargetkan akan memperluas budidaya hingga 10.000 batang agar bisa mandiri di hotel-hotel premium di Kalbar.

“Pasar dan harga melon masih menjanjikan. Petani atau warga Kalbar bisa swasembada untuk memenuhinya. Oleh karena itu, saya akan menambah lagi tanaman melon premium,” kata Tarmujadi.

Taman hotel sistem hidroponik Tarmudji. ANTARA/Dedi Meski terkesan mudah, namun budidaya melon secara hidroponik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi Termudji bekerja tanpa rumah kaca atau rumah kaca.

Pemberian pakan, pemeliharaan rutin, dan pengendalian hama menjadi pertimbangan penting agar melon dapat menghasilkan buah yang maksimal, baik bobot maupun rasa, dengan cita rasa yang prima.

Untuk penyediaan pangan, ia merumuskan bahwa ia bisa menghemat 60 persen dibandingkan membeli pangan produksi. Kemudian, dari 1.900 pohon melon, 4.000 liter air bercampur unsur hara harus diisi dan diawasi setiap dua hari sekali. Tantangan pada tahap ini adalah daya dan tegangan listrik harus stabil agar air dapat mengalir ke setiap pohon melon.

Setelah itu akan dipilih fase mana untuk mengolah daun, cabang dan buah. Langkah ini penting dan harus dilakukan secara rutin. Hal ini bertujuan agar pohon dapat berbuah, sehat dan buahnya bisa besar. Pangkas dahan dan daunnya agar sinar matahari dapat menembus setiap daun melon.

Untuk pemupukannya, pohon melon bisa berbuah maksimal dua buah, tergantung kondisi pohonnya. Cabang buah, minimal batang daun ke 12 dari bawah ke atas. Dengan ini, buahnya bisa lebih besar dan kualitasnya lebih baik.

Pengendalian hama juga tidak boleh diabaikan. Terlepas dari seberapa besar serangan hama tersebut, hal tersebut harus diatasi agar pohon melon tidak musnah dan menyebar ke pohon lain. Hingga saat ini, pengendalian hama – meski tanpa rumah kaca – dapat dikendalikan secara efektif.

Bagi pemula, ia menyarankan untuk mengamati dengan cermat setiap tahapan dan pertumbuhan melon guna menemukan pola pertumbuhan melon yang sesuai dengan kondisi wilayah atau lingkungan.

Ada banyak saran dan informasi yang tersedia mengenai menanam melon, namun yang jauh lebih penting adalah apa yang paling sesuai dengan kondisi dan praktik lapangan. Anda juga harus mempunyai keberanian untuk terus belajar.

Tren pertanian perkotaan

Pertanian perkotaan sistem hidroponik menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan.

Anton Kamarudin, Kepala UPT Inspeksi dan Sertifikasi Benih, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, menjelaskan sistem hidroponik menjadi jawaban atas keterbatasan lahan perkotaan bagi warga yang ingin menekuni hobi bertani namun memiliki lahan terbatas. Di sisi lain, hasil budidaya hidroponik dapat menjadi pendapatan bagi masyarakat.

Budidaya melon primer dengan sistem hidroponik yang saat ini sedang tren dan memiliki pasar yang luas di Kalimantan Barat juga cocok untuk kalangan milenial.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sedang melakukan penelitian untuk mencari bibit yang berkualitas, mudah beradaptasi, dan bibit unggul lainnya untuk dibudidayakan di Kalimantan Barat. Selain itu, sedang dilakukan penelitian mengenai langkah budidaya yang efektif dalam menghadapi tantangan hujan deras yang mempengaruhi hasil panen.

Tarmuji telah membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kerja kerasnya ia mampu menghasilkan melon premium. Keuntungan yang dihasilkan juga dapat menjadi pendorong generasi milenial atau generasi Z untuk ikut bercocok tanam melon dan tanaman pertanian lainnya.

Kesuksesan Tarmudji menjadi titik awal baru Kalimantan Barat untuk mandiri di bidang hotel premium di masa depan.

Editor: Ahmed Zanal M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *