Jakarta (ANTARA) – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Kamis, menjelaskan alasan memilih Daffa Fasya ketimbang Cahya Surpiadi sebagai penjaga gawang saat melawan Laos pada laga kedua Piala Dunia ASEAN 2024 di Stadion Manahan, Solo.
Dalam jumpa pers pascalaga, Kamis, pelatih asal Korea Selatan itu menjelaskan dipilihnya Daffa karena Cahya mengalami cedera usai bermain penuh melawan Myanmar, Senin (12/9).
“Pertandingan Cahya melawan Myanmar sudah dilakukan scan MRI dan terdapat cedera. Berdasarkan pendapat dokter, kondisi Cahya akan kami stabilkan terlebih dahulu,” jelas Shin.
Saat menjaga gawang Indonesia melawan Myanmar, Cahya yang berusia 21 tahun tampil apik di bawah mistar gawang saat kiper FC Bekasi City itu mencatatkan tiga penyelamatan krusial.
Penampilan bagus Cahya melawan Myanmar membuat penonton berharap dia bisa tampil lagi melawan Laos di Stadion Manahan.
Namun di starting XI, Shin hanya mencadangkan Cahya dan kiper Indonesia itu diserahkan kepada kiper Borneo FC, Daffa.
Sayangnya debut Daffa di tim senior tidak berakhir baik karena kebobolan tiga gol dan tak melakukan penyelamatan.
Apalagi, Shin masih belum bisa memastikan apakah Cahya bisa diturunkan saat melawan Vietnam pada Minggu (15/12).
“Untuk laga melawan Vietnam, kita belum tahu apakah Cahya bisa bermain atau tidak, kita harus cek dulu,” tutupnya.
Indonesia bermain imbang 3-3 dengan Laos di laga kedua. Tiga gol Indonesia dicetak oleh Kadek Arel (13′) dan Muhammad Ferarri (19′, 73′), sedangkan tiga gol Laos dicetak oleh Phousomboun Panyavong (10′), Phathana Phommathep (14′) dan Peeter Phanthavong (77′ ). ).
Dengan hasil ini, Indonesia naik ke peringkat pertama Grup B dengan empat poin, satu kemenangan dan satu kali imbang. Indonesia unggul satu poin dari peringkat kedua Vietnam setelah baru memainkan satu pertandingan.
Leave a Reply