Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Penyesuaian tarif tol diperlukan untuk tekan biaya logistik darat

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah menilai penyesuaian mata uang perlu dilakukan untuk mendukung kualitas infrastruktur di Indonesia, terutama dalam menekan biaya transportasi darat.

Hasil kajian yang dilakukan Pusat Kajian Strategis Tenggara di Jakarta, Jumat, menunjukkan bahwa pembangunan jalan yang menghabiskan banyak uang, berdampak signifikan terhadap kualitas infrastruktur di Indonesia, khususnya dalam hal penghematan bahan bakar.

Eva Novi Karina, Peneliti Senior Kudu Strategics, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, mengatakan tingginya nilai tukar, khususnya di Trans-Jawa, menjadi kendala transportasi.

“Mereka lebih memilih jalur biasa lewat Pantura dibandingkan jalur Trans Jawa yang menurut mereka (harga air) terlalu mahal,” ujarnya.

Berdasarkan laporan tahun 2019, biaya melintasi Jalan Trans-Jawa untuk truk Kelas V bisa mencapai Rp 1 juta sekali jalan.

Perbandingan jumlah orang yang tertular di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya juga menunjukkan bahwa jumlah orang yang tertular di Pulau Jawa termasuk yang tertinggi. Hal ini disebabkan panjangnya Tol Trans-Jawa yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi.

Eva menambahkan, tingginya angka kematian menandakan terbatasnya jumlah lalu lintas yang tidak sejalan dengan pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa tingginya suku bunga juga mempengaruhi kualitas pengangkutan barang, ketika dealer harus membayar dua biaya (sekali untuk pengembalian dan satu kali untuk pengembalian), biaya pekerjaan mereka akan meningkat, terutama jika perjalanan tidak kembali dengan muatan penuh.

Keadaan ini meningkatkan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan konsumen sehingga mempengaruhi harga akhir produk yang dibayar konsumen.

Penyesuaian tarif yang wajar ini diyakini akan memperkuat daya saing industri logistik Indonesia di tingkat regional dan memungkinkan perusahaan transportasi mengurangi biaya operasional.

Pemerintah Indonesia melalui Keputusan No. 56 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Nasional, menggambarkan pembangunan jalan sebagai upaya menekan biaya transportasi dan meningkatkan kapasitas perekonomian negara.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pembangunan jalan di Indonesia meningkat pesat dari 1.117 km pada tahun 2016 menjadi 2.816 km pada tahun 2023. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2018 dan 2019 dengan penambahan masing-masing sepanjang 459,23 km dan 405,57 km , masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *