Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Konsumsi paracetamol secara rutin pada lansia sebabkan komplikasi

JAKARTA (ANTARA) – Penggunaan obat pereda nyeri yang umum dilakukan pada lansia secara teratur dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan, jantung, dan ginjal, ungkap sebuah penelitian baru.

Seperti dilansir Medical Daily, Senin (16/12), parasetamol atau acetaminophen kerap digunakan untuk mengatasi nyeri hebat atau dikombinasikan dengan obat alergi, pilek, dan flu lainnya.

Meski sering digunakan karena mudah didapat dan tidak memerlukan banyak evaluasi, penggunaan asetaminofen lebih dari empat gram per hari tidak aman bagi tubuh.

Sulit untuk mengetahui jumlah asetaminofen yang terkandung dalam banyak makanan yang digunakan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Arthritis Care and Research meneliti efek kesehatan jangka panjang dari penggunaan parasetamol untuk mengatasi nyeri kronis yang terkait dengan osteoartritis.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat pereda nyeri yang umum ini setiap hari dapat dikaitkan dengan banyak komplikasi serius, seperti diare, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal kronis.

“Karena dianggap aman, parasetamol direkomendasikan oleh banyak pedoman pengobatan sebagai pengobatan lini pertama untuk osteoartritis, terutama pada orang lanjut usia yang berisiko tinggi mengalami komplikasi,” kata peneliti Profesor Wei Zhang.

Para peneliti menganalisis catatan kesehatan lebih dari 180.000 orang dewasa berusia 65 tahun ke atas yang masih diberi resep parasetamol, yang didefinisikan sebagai dua atau lebih resep dalam waktu enam bulan. Hasil kesehatan kelompok ini dibandingkan dengan hampir 400.000 orang dewasa pada usia yang sama yang tidak pernah menerima resep parasetamol.

Studi tersebut menemukan bahwa penggunaan parasetamol yang sering meningkatkan risiko penyakit tukak lambung sebesar 24 persen, penyakit tukak lambung sebesar 20 persen, tekanan darah rendah pada lambung sebesar 36 persen, gagal jantung sebesar 9 persen, tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal sebesar 7 persen. 19 persen.

“Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan kami, karena efek terapeutiknya yang terbatas, penggunaan parasetamol sebagai pengobatan lini pertama untuk kondisi umum seperti osteoartritis pada lansia perlu dipikirkan secara hati-hati,” ujarnya. Profesor Zhang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *