Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan ikan kaleng sebagai salah satu bahan pendukung Program Gizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto, untuk meningkatkan protein dan gizi penduduk seluruh Indonesia.
Direktur Biro Promosi Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, anggotanya saat ini sedang melakukan pendaftaran pembeli makanan kaleng untuk diserahkan ke Badan Gizi Nasional.
“Sekarang produknya (ikan kaleng) sudah kita listing semua, kita rapat perencanaan, kita serahkan, semuanya sedang dalam proses. Dalam waktu dekat akan kita usulkan ke Perusahaan Penanggung Jawab Pangan,” kata Budi di Jakarta , Selasa
Menurut Budi, data ikan kaleng yang diperoleh KKP akan disampaikan dalam rapat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional sebagai upaya mendukung program gizi negara.
Pemanfaatan ikan kaleng diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat yang tinggal di dataran rendah, dimana terdapat rantai dingin terbatas yang membatasi akses terhadap ikan segar.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan sumber protein dan pangan dari ikan kaleng bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan ikan segar, terutama di daerah yang jauh dari pantai.
“Ini solusinya yang akan diperbaiki tingkat akses bahan-bahan tersebut. Kalau di pesisir pantai dekat dengan ikan segar. Namun kalau mulai ke daratan, tingkat dinginnya tim tidak. tersedia, maka ikan kaleng menjadi solusinya,” jelas Budi.
Budi juga mengatakan KKP berkomitmen meningkatkan edukasi masyarakat mengenai ikan kaleng, termasuk memperjelas bahwa produk ikan kaleng yang memenuhi standar SNI tidak aman untuk dikonsumsi.
Ia menyoroti perlunya mengedukasi masyarakat untuk menghilangkan stigma bahwa ikan kaleng tidak sebaik ikan segar, terutama di dapur dan industri makanan.
“Kami akan memberikan informasi pangan olahan yang memenuhi standar SNI dan aman dikonsumsi. Ini benar-benar langkah kami dalam mengedukasi (masyarakat),” ujarnya.
Selain ikan kaleng, KKP juga memproduksi produk olahan ikan lainnya yang memenuhi minimal 30 persen konsumsi ikan untuk mendukung program pangan lokal.
KKP juga menjajaki agar ikan kaleng bisa dijadikan produk pokok perusahaan makanan atau restoran sehingga UMKM bisa ikut serta dalam program ini.
KKP telah memberikan komitmen yang kuat kepada pelaku usaha ikan kaleng dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung program gizi gratis. Hal ini termasuk memberikan ikan kaleng dalam jumlah yang cukup kepada Badan Gizi untuk mendukung program MBG.
“Kami selalu komunikasikan dengan mereka (Badan Gizi Nasional) bahwa produk olahannya (ikan kaleng) memenuhi syarat. Nanti mereka (Badan Gizi Nasional) yang akan memilih mau beli yang mana,” kata Budi.
Leave a Reply