Jakarta (ANTARA) – CEO Instagram Adam Mosseri dalam promosi Threads mengatakan jejaring sosial sedang menghadapi tantangan yang membutuhkan lebih banyak informasi tentang perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang juga berfungsi dalam pembuatan konten.
Artikelnya pada Minggu (15/12) menyebutkan bahwa peran platform menjadi sangat penting bagi pengguna layanannya dalam membedakan antara konten yang dibuat oleh pengembang real-time atau konten yang dibuat oleh AI.
“Tugas kami sebagai platform online adalah memposting konten yang dihasilkan AI bila memungkinkan,” tulis Mosseri seperti dilansir The Verge, Senin.
Namun dia mengakui ada beberapa hal yang mungkin terlewatkan oleh label tersebut.
Oleh karena itu, platform juga harus memberikan informasi tentang konten mereka sehingga pengguna dapat memutuskan seberapa besar mereka mempercayai konten mereka.
Pengguna juga diharapkan tidak hanya mempercayai hal-hal yang tersebar di media sosial dan Mosseri berharap dengan beberapa tambahan pengguna dapat mencari sumber lain untuk memverifikasi fakta suatu peristiwa atau apa yang mereka makan.
Hal yang sama juga terjadi ketika pengguna menggunakan chatbot AI saat ini, yang dapat mengalami masalah dan memberikan informasi yang salah kepada pengguna.
Membahas perkembangan Meta yang merupakan induk ciptaan Instagram khususnya, sejauh ini Meta belum memberikan sebanyak yang diinginkan Adam Mosseri.
Namun, perusahaan di bawah kepemimpinan Mark Zuckerberg baru-baru ini mengungkapkan perubahan besar yang terjadi pada pembaruannya.
Pada titik ini, masalah yang disebutkan Mosseri tampaknya mirip dengan apa yang dilakukan X dan YouTube dengan media sosial atau filter pribadi Bluesky mereka.
Belum diketahui apakah Meta akan mengambil langkah yang sama, namun ada kemungkinan perusahaan teknologi tersebut akan mempersiapkan pembaruannya guna memberikan lebih banyak informasi untuk membedakan konten buatan manusia dan konten buatan mesin.
Leave a Reply