Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bangladesh ajukan pemberitahuan Interpol terhadap mantan PM Hasina

Dhaka (ANTARA) – Pengadilan Bangladesh meminta Interpol mengeluarkan peringatan merah atas penangkapan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina yang menghadapi dakwaan pembunuhan dan genosida.

“Melalui surat dari Inspektur Jenderal Polisi (IGP), kami telah meminta Interpol untuk mengeluarkan peringatan merah dan mengambil tindakan untuk menangkap mantan Perdana Menteri Hasina karena dia telah meninggalkan yurisdiksi Bangladesh,” kata kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional. (TIK) berkata. ) Mohammad Tajul Islam. ujarnya kepada wartawan di Dhaka, Selasa (12/11).

Pengadilan mengirimkan surat tersebut ke IGP pada hari Minggu, karena polisi adalah lembaga yang berwenang dalam komunikasi tersebut, tambahnya.

Dia menjelaskan, surat perintah penangkapan terhadap Hasina masih menunggu di pengadilan atas tuduhan pembunuhan dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi saat protes mahasiswa pada Juli dan Agustus tahun ini.

Pengadilan telah memerintahkan jaksa Bangladesh untuk membawa Hasina ke pengadilan pada 18 November.

Sementara itu, pengadilan juga meminta surat perintah penangkapan untuk empat petugas polisi lagi atas tuduhan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan, sehingga jumlah petugas polisi yang dicari menjadi 21 orang, menurut Islam.

Sebelumnya, Penasihat Hukum Asif Nazrul mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya melalui Interpol untuk menangkap dan mengembalikan para buronan, termasuk mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Pengadilan mengajukan lebih dari 60 dakwaan terhadap Hasina, partainya Liga Awami dan beberapa mantan perwira polisi senior, dengan tuduhan penculikan paksa, pembunuhan dan bahkan genosida.

Hasina melarikan diri ke India pada tanggal 5 Agustus di tengah kerusuhan pelajar dan sipil.

Muhammad Yunus kemudian menjabat pada 8 Agustus untuk memimpin pemerintahan transisi.

Selama protes yang dipimpin mahasiswa, setidaknya 775 orang tewas dan lebih dari 22.000 orang terluka, banyak di antara mereka mengalami luka tembak, akibat bentrokan dengan polisi, lembaga penegak hukum lainnya, dan pendukung Liga Awami, menurut Kementerian Bangladesh. . dalam perawatan kesehatan.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *