Jakarta (ANTARA) – Psikolog anak dan remaja Gisella Tani Pratiwi berbagi beberapa tips untuk membantu orang tua menciptakan lingkungan pertemanan yang positif bagi anak agar terhindar dari tindakan atau perilaku seksual.
“Anak-anak membutuhkan bimbingan untuk menjalin persahabatan yang sehat dan mendapat kesempatan untuk melatih atau melatih keterampilan sosial baik dalam hubungan tatap muka maupun online,” kata Gisela saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Gisela mengatakan anak perlu memahami dirinya sendiri sebelum dapat berorganisasi dan berfungsi dalam hubungan sosialnya. Hal ini berkaitan dengan melatih naluri dan memahami hubungan sosial yang berbahaya dan aman.
Orang tua, sekolah, atau orang terdekat dapat menjadi teladan yang baik bagi anak dalam memahami hubungan sosial yang sehat.
“Anak-anak juga harus diberikan informasi akses keselamatan. Termasuk indikasi atau tanda apa pun yang mencurigakan atau membuat anak merasa tidak aman, serta perlindungan apa yang bisa mereka akses,” ujarnya.
Menurutnya, agar anak bisa berada dalam lingkaran pertemanan yang positif, orang tua dapat memberikan contoh hubungan sosial yang sehat dalam berbagai konteks sosial, yakni setiap individu saling menghormati dan berkomunikasi secara terbuka.
Anak-anak harus diberi kesempatan dan cerita mereka harus didengarkan dengan cermat. Misalnya, bercerita tentang pengalaman persahabatan sehari-hari agar orang tua dapat membantu anak memprosesnya dan memberikan saran yang bermanfaat.
Gisela mengatakan, orang tua harus ingat untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih atau berpendapat.
“Jadi dia tahu, dalam konteks sosial di luar keluarga, mereka juga bisa mengutarakan pendapatnya, bersikap realistis dan mungkin terkadang berbeda pandangan dan menolak hal-hal yang tidak baik bagi dirinya,” ujarnya.
Leave a Reply