Jakarta (ANTARA) – FC Bayern Muenchen AG, perusahaan sepak bola Jerman milik Bayern Munich, menyatakan memiliki omset sebesar 1,017 miliar euro (sekitar 17 triliun rupiah) pada tahun anggaran 2023-24.
Bayern Munich membukukan laba sebelum pajak sebesar 62,7 juta euro (1,05 triliun rupiah) pada hari Senin, naik 15 persen dari tahun fiskal sebelumnya, menurut situs Bayern Munich di Jakarta.
Sementara itu, pendapatan bersih Bayern naik menjadi 43,1 juta euro (Rs 720 miliar), atau lebih tinggi 21 persen dibandingkan tahun finansial 2022-23.
Forbes, media bisnis dan keuangan ternama di Amerika Serikat, mengabarkan pada 2023-2024, Bayern Munich akan memiliki omset lebih dari satu miliar euro (lebih dari satu miliar dolar AS) untuk pertama kalinya dalam sejarah.
CEO FC Bayern Munich AG Jan-Christian Dresen menegaskan, keuangan Bayern Munich AG yang terus berkembang menjadi bukti bahwa mereka masih menjadi salah satu klub dengan kondisi keuangan terbaik di Eropa.
Bayern Munich, lanjutnya, selalu menjaga kekuatan ekonomi seiring dengan kesuksesan di dalam dan luar lapangan.
Itu sebabnya Jan-Christian Driesen menyebut pihaknya belum puas dengan pencapaian 2023-2024 karena meski finansial bagus, Bayern Munich tak meraih satu pun trofi pada musim itu.
Pada musim 2023-2024, tim Munich berada di urutan ketiga klasemen akhir Bundesliga Jerman, semifinalis Liga Champions UEFA, kedua Piala Super Jerman dan hanya mampu mencapai babak kedua DFB Pokal.
Kondisi ini memotivasi kami untuk terus bekerja dengan dedikasi penuh demi masa depan Bayern Munich, kata Driesen.
Sementara itu, Wakil CEO FC Bayern Munich AG Michael Diederich mengatakan situasi keuangan Bayern Munich terus membaik karena tidak memiliki utang bank.
Selain itu, nilai Bayern Munich juga mampu memaksimalkan transfer pemain dan penjualan merchandise klub.
Saya yakin kondisi keuangan yang stabil akan membantu Bayern Munich mengatasi tantangan ke depan. FC Bayern akan selalu menjadi fenomena luar biasa di sepakbola papan atas Eropa, kata Diedrich.
Leave a Reply