Moskow (ANTARA) – Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi menunjuk François Bayrou, salah satu sekutu utamanya, sebagai perdana menteri baru menggantikan Michel Barnier, kata Istana Elysee, Jumat.
“Francous Bayrou telah ditunjuk sebagai Perdana Menteri,” menurut pernyataan dari Kantor Presiden Prancis yang dirilis oleh AFP.
Sebagai pemimpin partai Demokrat MoDem, yang beraliansi dengan partai Renaissance pimpinan Macron, Bayrou adalah sekutu utama presiden yang memiliki pandangan politik sentris yang sama.
Sebelum mengumumkan kepala pemerintahan baru, Macron mengadakan pertemuan hampir 2 jam dengan politisi berusia 73 tahun tersebut.
Namun menurut laporan BFMTV yang mengutip beberapa sumber, pertemuan antara Macron dan Bayrou tidak berjalan baik.
Media Prancis juga melaporkan bahwa calon perdana menteri lainnya, Mantan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian, menolak untuk ditunjuk pada posisi tersebut.
Alasannya karena Le Drian menyebut dirinya akan berusia 80 tahun dalam dua tahun ke depan, sehingga “konyol” jika menerima tawaran menjadi perdana menteri.
Pemerintahan Perdana Menteri Barnier runtuh setelah mosi tidak percaya terhadap pemerintah yang diusulkan oleh sayap kiri La France Insoumise (LFI), didukung oleh mayoritas anggota Majelis Nasional dan disetujui pada 4 Desember.
Tuan Barnier juga harus mengundurkan diri karena mosi tidak percaya yang diterima melalui Majelis Nasional untuk pertama kalinya sejak tahun 1962.
Meskipun Presiden Macron menerima pengunduran diri Barnier, kabinetnya tetap menjadi pemerintahan sementara hingga pemerintahan baru terbentuk.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply