Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sepakat bahwa optimalisasi teknologi kecerdasan buatan (AI) mendukung pembangunan berkelanjutan.
Hal ini sesuai dengan dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang dimuat Gedung Putih AS di situs whitehouse.gov pada Selasa (11/11) waktu setempat.
“Baik Indonesia maupun Amerika Serikat sepakat bahwa kecerdasan buatan dan teknologi digital lainnya harus dioptimalkan untuk menjamin pembangunan berkelanjutan dan menutup kesenjangan digital,” kata Gedung Putih dalam keterangannya yang dirilis di Jakarta, Rabu.
Presiden Biden dan Presiden Prabowo menekankan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas guna mencapai AI yang aman dan tangguh serta inovasi digital terkait.
Kedua pemimpin juga menyambut baik peluang perluasan proyek Radio Access Network (Open RAN) di Indonesia.
Perluasan jaringan RAN terbuka dilaksanakan dengan meningkatkan kinerja jaringan seluler Indonesia, menciptakan ekosistem teknologi maju yang aman, tangguh dan kompetitif serta menyediakan konektivitas yang lebih luas.
Menurut kedua pemimpin, kerja sama untuk ruang siber yang aman harus didasarkan pada keinginan bersama untuk mendorong ruang siber yang damai, aman, dan tangguh sebagai pendorong kemajuan ekonomi.
Oleh karena itu, kerja sama pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, dan kerja sama penelitian akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Prabowo dan Biden juga merayakan kemitraan Departemen Luar Negeri AS dengan pemerintah Indonesia dalam pendanaan Keamanan Internasional dan Inovasi Teknologi (ITSI) berdasarkan hibah tahun 2022. UU CHIP.
AS mendukung Indonesia untuk membangun kapasitas sumber daya manusia, khususnya di industri semikonduktor, dan bekerja sama dengan universitas-universitas AS untuk mengoptimalkan dukungan pemerintah AS melalui pendanaan ITSI.
Leave a Reply