Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

RCEP dan FTA bilateral dongkrak ekspor Kamboja Januari-November 2024

Phnom Penh (ANTARA) – Administrasi Umum Bea dan Cukai Kamboja (GDCE) mengumumkan nilai ekspor produk Kamboja pada Januari hingga November 2024 mencapai US$23,93 miliar, meningkat 16,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan pada Selasa (10/12), produk ekspor utama antara lain pakaian jadi, alas kaki dan perlengkapan pariwisata, sepeda, ban mobil, serta produk pertanian potensial seperti beras, karet, singkong, pisang, mangga, dan kelengkeng. .

Lima negara pengekspor terbesar negara-negara Asia Tenggara adalah Amerika Serikat, Vietnam, Tiongkok, Jepang, dan Kanada.

Selain itu, total impor kerajaan pada Januari-November tahun ini meningkat 17,9 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 25,94 miliar dollar AS.

Barang impor utama meliputi minyak bumi, bahan baku pakaian, alas kaki dan peralatan pariwisata, kendaraan, mesin, peralatan elektronik dan barang konsumsi.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan perjanjian perdagangan bebas (FTA) regional dan bilateral akan menjamin akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk yang diproduksi di Kamboja.

Menurutnya, melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Kamboja akan memberikan akses kepada investor dan eksportir ke pasar berpenduduk 2,3 miliar orang, yang menyumbang sepertiga dari produk domestik bruto (PDB) dunia.

“Perjanjian perdagangan bebas bilateral kami dengan Tiongkok dan Korea Selatan (Korea Selatan) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) terbaru kami dengan Uni Emirat Arab membuka pintu bagi perekonomian paling dinamis di dunia,” kata Manet. Dia baru-baru ini berbicara pada pertemuan puncak ekonomi dan teknologi di Phnom Penh.

Sementara itu, Penn Sowichet, Menteri Luar Negeri Kamboja dan juru bicara Kementerian Perdagangan, mengatakan RCEP dan perjanjian perdagangan bebas bilateral telah memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan perdagangan Kamboja.

“Perjanjian perdagangan bebas ini merupakan katalis bagi pertumbuhan perdagangan jangka panjang dan berkelanjutan. Perjanjian ini juga bertindak sebagai magnet untuk menarik lebih banyak investasi asing langsung ke Kamboja,” katanya kepada Xinhua.

RCEP terdiri dari 15 negara di kawasan Asia-Pasifik yaitu 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) serta lima mitra dagangnya yaitu Tiongkok, Jepang. . , Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *