Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali mengakui bahwa status Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Menteri Pertahanannya Ali Mahmoud Abbas tidak diketahui.
“Saya tidak memiliki informasi mengenai keberadaan Presiden Bashar Al-Assad dan Menteri Pertahanan Ali Abbas,” kata Al-Jalali kepada stasiun televisi Arab Saudi Al Arabiya melalui telepon pada hari Minggu.
Al-Jaly sebelumnya mengatakan bahwa dia dan 18 menteri Suriah lainnya memutuskan untuk tinggal di Damaskus dan tidak melarikan diri ke negara lain.
Ia juga mengatakan, kelompoknya yang dibentuk bersama pemimpin kelompok oposisi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) memasuki ibu kota Suriah.
Menteri Komunikasi Iyad Mohammad Al-Khatib mengatakan keberadaan Menteri Luar Negeri Bassam Sabbagh, serta Presiden Assad dan Menteri Pertahanan Abbas, tidak diketahui di Damaskus.
Ia juga menegaskan bahwa kelompok oposisi di Damaskus telah menjamin keselamatan para menteri di Damaskus.
Selain itu, Khatib mengaku sebenarnya mengetahui kabar yang beredar bahwa Presiden Assad telah melarikan diri dari Suriah.
Ilyushin IL-76 Angkatan Udara Suriah terlihat terbang di atas Damaskus pada pukul 2 pagi. waktu setempat dan menghilang di kota Homs 40 menit kemudian, menurut Flightradar24.
Pesawat menghilang dari penampakan radar di ketinggian 1.624 kaki, melaju dengan kecepatan 62 mil per jam. Keberadaan pesawat tersebut saat ini tidak diketahui.
Kantor Kepresidenan Suriah membantah laporan media lokal bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah meninggalkan Suriah.
Pada saat yang sama, beberapa video yang diterbitkan oleh media Arab menunjukkan masyarakat di Damaskus merobohkan monumen Hafez Al-Assad, presiden Suriah 1971-2000 dan ayah dari Bashar Al-Assad.
Sebuah video baru memperlihatkan warga Damaskus dengan leluasa memasuki istana presiden dan mencoba memotret lukisan yang tergantung di dinding tanpa dihalangi aparat keamanan.
Dalam video lainnya, kelompok oposisi juga terlihat di kawasan Kafar Sousah, selatan Damaskus.
Sumber: Sputnik
Leave a Reply