JAKARTA (ANTARA) – Atlet Indonesia mulai ramai dibicarakan soal Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028, meski masih dua atau empat tahun lagi.
Semakin banyak waktu yang diberikan para atlet dan semua pihak untuk berorganisasi maka semakin penting persaingannya, bukan kedua juara tersebut yang akan tampil maksimal di dua ajang tersebut.
Sehubungan dengan Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028, Indonesia telah memasukkan 14 cabang olahraga sebagai prioritas dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Cabang-cabang tersebut adalah bulutangkis, angkat besi, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, bersepeda, renang, atletik, senam artistik, pincasillat, dan dayung.
Memang ada beberapa kategori yang patut diprioritaskan. Salah satunya adalah tenis.
Meski tidak meraih medali Olimpiade, tenis merupakan peraih medali terbesar kedua di Asian Games setelah bulu tangkis.
Tapi itu tidak masalah. Prioritas; Yang terpenting saat ini adalah selalu mendapatkan hasil yang baik di departemen prioritas.
Ada banyak cabang olahraga yang harus berhati-hati dengan kemampuannya, terutama bulu tangkis.
Bulu tangkis merupakan peraih medali terbanyak di setiap Asian Games dan hampir di setiap Olimpiade.
Namun jika kesuksesan di Asian Games dan Olimpiade menjadi kriterianya, bulu tangkis sedang mengalami periode inkonsistensi.
Fakta itu terlihat pada performa Asian Games 2022.
Ini merupakan pertama kalinya sejak Asian Games 1962 Indonesia belum meraih satu pun kemenangan di cabang bulutangkis.
Faktanya, sejak Asian Games hingga Asian Games, bulu tangkis selalu menjadi cabang olahraga peraih medali terbanyak, selain Asian Games 2018 dan 2010.
Berikutnya: penilaian berkelanjutan.
Penilaian berkelanjutan.
Pada Asian Games 2022, bulutangkis tidak hanya gagal meraih medali, namun juga gagal meraih medali.
Penampilan terbaiknya diraih Anthony Ginting di kategori putra. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Gregoria Mariska Tunjung di kategori putri berhasil melaju ke babak perempat final.
Meski bulutangkis tampil buruk, divisi ini selalu memberikan medali, termasuk emas. Bahkan pada Asian Games 1994, ketiga medali emas yang diraih Indonesia di Asian Games semuanya berasal dari bulu tangkis.
Dua tahun telah berlalu, namun tidak masalah jika kita mengingat kembali kegagalan tersebut. Evaluasi berkelanjutan masih bagus.
Mengingat prestasi Asian Games 2022 akan dilanjutkan dengan Olimpiade 2024, maka evaluasi menjadi perlu.
Hanya Gregoria yang bisa melaju ke semifinal Olimpiade 2024 dan mengantarkan medali perunggu sehingga mencegah terulangnya hasil buruk bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2012.
FOTO FILE – Pemain tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 di Pelatnas PP PBSI Cipayung. Kami bertemu di Jakarta Timur pada Kamis (15/8/2024). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira/am.
Dengan kata lain, Asian Games 2022 yang tidak meraih satu pun medali di cabang bulutangkis sudah menunjukkan kegagalan dalam mempertahankan tradisi emas Olimpiade.
Hasil Olimpiade 2024 masih lebih baik dibandingkan Olimpiade 2012, namun dua tahun sebelum Olimpiade 2012, Indonesia tampil baik di Asian Games 2010 dengan meraih empat medali di cabang bulutangkis.
Kegagalan Asian Games 2022 dan hasil Olimpiade 2024 yang kurang memuaskan tidak boleh terulang di Asian Games 2026 dan 2028.
Oleh karena itu, persiapan harus dilakukan terlebih dahulu.
Dua dan empat tahun menjelang Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028 masing-masing harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan prestasi para atlet di dua pertandingan tersebut.
Mottonya adalah mendorong para pebulutangkis untuk terus naik ke level yang lebih tinggi, yang secara sederhana diterjemahkan dari posisinya di jajaran BWF.
Kehadiran yang konsisten di lima atau sepuluh besar akan memudahkan langkah Indonesia selanjutnya.
Berikutnya: konsistensi tingkat yang lebih tinggi.
Cocokkan di level tinggi.
Namun sejauh ini hanya satu orang. Tunggal putri dan ganda putra menonjol di peringkat pertama.
Jonatan Christie dan Anthony Ginting melengkapi 10 besar putra. Jonatan, No.4, No.4. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi pemain sepak bola Indonesia dengan peringkat tertinggi selain ganda putra.
Usia Jonatan dan Ginting memang tak bertambah muda, namun para pemainnya kesulitan menembus barisan. Chico Wardoyo yang paling dekat dengan mereka menempati peringkat ke-31.
Wanita lajang tampaknya lebih menjanjikan. Putri Kusuma Wardani peringkat 6, peringkat 19 berbanding 45, Gregoria peringkat 6. Ester Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi pergi. Ketiga pemuda ini bisa menjadi lebih kuat lagi jika terus melatih mental.
Sebaliknya, ganda putra hanya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang masuk lima besar, namun bekal di bagian ini cukup banyak.
Ganda Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 17-21 dan 21 U-17; Jepang Minggu (17/11/2024) di Gimnasium Prefektur Kumamoto. (ANTARA/HO-PP PBSI)
Namun mereka tetap perlu terus berkembang dalam lingkungan kompetitif agar tetap unggul dan konsisten.
Untuk ganda putri, hanya Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi yang masuk 10 besar, sedangkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kali ini berada di peringkat 23, dengan skor kedua kubu 31-80.
Pekerjaan rumah untuk ganda campuran lebih sulit dari yang mungkin dilakukan untuk sembilan pasangan; Level tertinggi yang dicapai sejauh ini adalah 13 dan 18. Sisanya 24-96.
Setiap atlet mempunyai potensi untuk berkembang. Kekuatan tersebut diantaranya bisa mereka buktikan di kompetisi terdekat BWF World Tour Finals, yang mana seluruh wakil Indonesia ditempatkan di setiap kategori.
Sayangnya, setiap perempuan Di antara laki-laki dan perempuan, jumlah penduduk Indonesia lebih sedikit dibandingkan Malaysia dan Thailand, selain China dan Jepang.
Hasil tidak selalu ditentukan oleh angka, namun banyaknya peserta yang lolos ke turnamen besar bisa menunjukkan gambaran prestasi bulutangkis.
Yang paling penting sekarang adalah dua tahun lagi untuk melatih diri saya sendiri. Digunakan selama empat tahun.
Atlet-atlet Indonesia harus menciptakan lingkungan yang lebih baik dan nyaman agar para atlet bisa sukses di level tertinggi, agar pengalaman buruk di Asian Games 2022 tidak terulang kembali, dan tradisi perebutan medali emas Olimpiade bulu tangkis.
Leave a Reply