Jakarta (Antara) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) meresmikan Desa Wisata Sentluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai desa penunjang untuk mendorong pengembangan wisata pelabuhan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Pada acara yang digelar di Pantai Tanjung Beas tersebut, Pelindo menandatangani prasasti Desa Binaan SaintLuk dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah setempat untuk bersinergi mendorong pengembangan pariwisata di desa wisata Bertanda.
Direktur SDM dan Umum Pelindo Ihsanuddin Usman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan pengembangan Desa Wisata Senteluk merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tanjung Pelindo.
Program TJSL Pelindo berfokus pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang melengkapi bisnis perusahaan, khususnya jasa kapal pesiar melalui pengembangan destinasi wisata di sekitar pelabuhan atau port pariwisata.
“Kami ingin Desa Senteluk tidak hanya menjadi destinasi wisata yang berkembang, tetapi juga menjadi contoh desa yang mampu menjaga keseimbangan antara peningkatan ekonomi, penguatan sosial, dan perlindungan lingkungan serta mendukung bisnis perusahaan yang bisa,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Ihsanuddin, Pelindo melaksanakan beberapa program termasuk pemberdayaan masyarakat lokal. Menurut dia, berbagai pelatihan keterampilan telah diberikan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Salah satunya adalah pelatihan penyusunan laporan keuangan dan tata kelola pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta Usaha Mikro Kecil (UMK) di wilayah Tanjung Beas.
Sementara itu, Kepala Grup Sekretariat Perusahaan Pelindo Ardhi Vahyu Basuki mengatakan Pelindo juga memberikan dukungan infrastruktur seperti pembangunan gerbang, pengembangan spot foto di Bukit Monsek, renovasi fasilitas toilet umum untuk kenyamanan wisatawan dan pelabuhan. . Di Desa Senteluk.
“Kami mendukung pengembangan Program Wisata Madu Trigona, dan memfasilitasi digitalisasi Desa Sainteluk, termasuk pengembangan website dan media sosial di Desa Sainteluk sebagai sarana promosi pariwisata dan renovasi Welcome Center,” kata Ardhi.
Sementara itu, Kepala Desa Sentluk Mohammad Sajidin mengapresiasi kerja sama Pelindo.
“Dukungan Pelindo membuka lebih banyak peluang bagi desa kami untuk berkembang menjadi desa wisata yang tetap menjaga alam,” ujarnya.
Agus Gunawan, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, mengatakan hal serupa. Ia meyakini Desa Saintluk berpotensi menjadi model desa wisata berkelanjutan di NTB.
Program Desa Binaan Saintluk terdiri dari 60 anggota masyarakat dari berbagai kalangan seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarvis), BUMDes, dan UMKM. Sebanyak 34 UMKM kini terlibat aktif dalam kegiatan yang digagas Pelindo, mulai dari pelatihan hingga pengelolaan usaha di sektor pariwisata.
Leave a Reply