Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kepala Bappenas resmikan proyek Agrivoltaic

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy meresmikan Proyek Agrivoltaic hasil kerjasama Institut Pertanian Bogor (IPB), Korea Energy Agency, Korea East-West Power, ENVELOPS Korea dan KLES Korea.

Proyek ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi energi baru terbarukan dengan sektor pertanian dan memberikan solusi inovatif dalam sinergi antara pangan, energi dan air (FEW).

“Proyek Agrivoltaic merupakan terobosan yang menjawab dua tantangan besar yaitu kebutuhan energi bersih dan produktivitas pertanian berkelanjutan. “Teknologi ini memanfaatkan lahan pertanian untuk memasang panel surya tanpa mengganggu aktivitas budidaya, sekaligus mendorong keberlanjutan energi dan ketahanan pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Menurutnya, Agrivoltaic merupakan contoh nyata kerja sama antara sektor energi dan pertanian. Artinya, proyek ini akan mempercepat pemanfaatan energi terbarukan sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian dan perekonomian lokal.

Saat ini, Presiden Prabowo Subianto disebut-sebut sedang fokus pada air, pangan, dan energi yang penting bagi pembangunan sektor pertanian.

“Itulah sebabnya kolaborasi antara teknologi energi murah dan inovasi pertanian adalah kunci masa depan. “Dengan energi yang tersedia, kita dapat menciptakan solusi pangan berkelanjutan,” kata Kepala Bappenas.

Sinergi multidisiplin pada proyek Agrivoltaic melibatkan IPB sebagai pimpinan penelitian, serta dukungan teknologi dari Korea Energy Agency dan perusahaan energi seperti Korea East-West Power, sehingga menciptakan inovasi yang beradaptasi dengan tantangan lokal di Indonesia.

Rachmat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proyek Agrivoltaic dan berharap inisiatif ini dapat menjadi model bagi pengembangan proyek serupa di masa depan. Dengan cara ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi dan pangan nasional, mendukung tujuan swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional, dan mendorong transformasi ke energi terbarukan.

“Namun, inovasi saja tidak cukup. Inovasi perlu disebarluaskan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. “Dengan cara ini kita dapat memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan gizi masyarakat, dan mempercepat transformasi menuju agroindustri modern,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *