Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemkomdigi gandeng pegiat literasi untuk wujudkan ruang digital sehat

Yogyakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bekerja sama dengan penggiat literasi digital di daerah istimewa Provinsi Yogyakarta untuk menciptakan ruang digital yang sehat.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan perlunya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya menjaga ruang digital agar menjadi ruang interaksi yang aman, sehat, dan bermanfaat.

“Kami berbicara tentang bagaimana memperkuat kerja sama, khususnya kampanye melawan perjudian online, dan bagaimana menggunakan internet secara sehat dengan keterampilan digital,” ujarnya usai bertemu dengan para penggiat literasi digital di Kota Yogyakarta ditemui. Di malam hari.

“Dalam keterampilan digital kita juga berbicara tentang etika digital, budaya digital, dan keterampilan digital,” kata Nezar mengacu pada etika, budaya, dan keterampilan digital.

Kemkomdigi bertemu dengan pegiat literasi digital yang tergabung dalam Gerakan Nasional Keterampilan Digital (GNLD) Siberkreasi untuk membahas upaya peningkatan literasi digital masyarakat dan kampanye pemberantasan perjudian online.

Sejak tahun 2017, gerakan ini menjadi wadah kolaborasi berbagai institusi dan komunitas yang berupaya meningkatkan kompetensi digital masyarakat.

Pada Selasa (12/10/2024), Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dan pejabat Kemkomdigi bertemu di Yogyakarta dengan para penggiat keterampilan digital yang tergabung dalam gerakan Siberkreasi untuk keterampilan digital. (ANTARA/Livia Kristianti)

Menteri Komunikasi dan Digitalisasi Meutya Hafid, Wakil Menteri Komunikasi dan Digitalisasi Nezar Patria, Plt Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi Molly Prabawaty, dan Kepala Badan Pembangunan dan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi Hary Budiarto , mengikuti pertemuan dengan GNLD Siberkreasi.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menyampaikan bahwa empat pilar literasi digital yang dikembangkan kementerian membantu gerakan sosial dalam menerapkan pendidikan digitalisasi.

Meski demikian, Septiaji Eko Nugroho selaku salah satu pendiri MAFINDO menyampaikan perlunya penyempurnaan kurikulum dalam program pendidikan digitalisasi, khususnya dalam pengenalan teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (AI).

“Sebenarnya dari materi empat pilar keterampilan digital, pembahasan mengenai kecerdasan buatan sudah dimulai. Literasi digital dari segi etika AI dan kemampuan AI dalam memberikan insentif pada pilar literasi digital sudah menjadi landasan Kementerian Komunikasi dan Pendidikan Tinggi, tinggal bagaimana kelanjutannya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *