Istanbul (Antara) – Warga Palestina di Jalur Gaza ragu hasil pemilihan presiden Amerika Serikat akan membawa perubahan pada situasi mereka, karena wilayah kantong tersebut terus menderita akibat serangan Israel yang terus menerus sejak 7 Oktober 2023.
Menurut Anadolu Agency pada hari Rabu, banyak yang percaya bahwa siapa pun yang ingin menang, dukungan Amerika terhadap Israel akan tetap kuat. Warga Palestina menyatakan harapannya bahwa presiden Amerika yang baru akan mampu menghentikan genosida Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Dalam wawancara dengan Anadolu Agency, jurnalis lokal Abdallah Mikdd yakin bahwa meskipun Donald Trump atau Kamala Harris memimpin Gedung Putih, tidak akan ada perubahan dalam posisi Amerika terhadap Israel.
“Yang penting bagi kami adalah presiden Amerika Serikat berikutnya hadir dengan visi mengakhiri konflik Israel dan Arab-Palestina dan berupaya menerapkan solusi dua negara,” kata Mikdad.
Dia menekankan bahwa Palestina ingin melihat pemerintahan Amerika yang tidak mengobarkan konflik di wilayah tersebut, namun berusaha mengakhirinya, bukan janji kosong.
Khalid Abu Wafa, warga Gaza, mengutarakan pendapat serupa. Tidak peduli siapa yang menang, katanya, tidak ada perbaikan yang terlihat, dan masyarakat Gaza sudah bosan dengan pengungsian yang terus-menerus, perbatasan yang tertutup, dan kekurangan makanan serta kebutuhan dasar yang parah.
“Kami lelah, kami berharap penyerangan ini segera berakhir,” ujarnya.
Ibrahim Abu Murasa, yang baru-baru ini melarikan diri dari Gaza utara, menyatakan harapannya akan adanya perubahan kebijakan Amerika yang akan mengurangi konflik di wilayah tersebut. Dia menuduh Washington terlibat dalam genosida di Gaza dan menyatakan bahwa kemenangan Trump dapat menyebabkan pembatasan.
Sejak Israel melancarkan serangan terbarunya di Gaza, Amerika telah memberikan dukungan militer, intelijen, dan diplomatik yang luas. Pengamat Palestina dan internasional berpendapat bahwa Israel terus melanjutkan operasinya tanpa dukungan AS. dia. Dukungan tidak akan berkelanjutan.
Jutaan orang Amerika akan pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa untuk memilih Presiden Amerika Serikat ke-47, dengan mantan Presiden Donald Trump menghadapi penantangnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Israel melanjutkan serangan dahsyatnya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 43.400 orang dan membuat daerah kantong itu tidak bisa dihuni.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong yang diblokade tersebut.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply