Istanbul (ANTARA) – Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Jumat (11 September) mengatakan Israel tidak menganggap serius perundingan gencatan senjata di Gaza.
Berbicara kepada televisi Al-Aqsa yang dikelola Hamas, seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, mengatakan bahwa Israel belum mengajukan proposal yang tulus dan “sama sekali tidak serius mengenai negosiasi gencatan senjata”.
“Setiap tawaran yang diajukan kepada kami (Hamas) yang memenuhi tuntutan rakyat kami, mengakhiri penderitaan dan menghentikan agresi Israel sepenuhnya, bukan untuk sementara, akan kami lakukan tanpa ragu-ragu,” kata Hamdan.
Dia menambahkan bahwa Israel telah gagal menghancurkan perlawanan Palestina meskipun terjadi perang bertahun-tahun di wilayah tersebut.
Israel telah membunuh lebih dari 43.000 orang di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sehingga wilayah tersebut tidak dapat dihuni.
Upaya Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata permanen sejauh ini gagal, dan alasan utamanya adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengakhiri perang.
Kelompok perlawanan Hamas mengatakan mereka tidak akan menerima proposal gencatan senjata apa pun yang tidak mencakup penarikan penuh Israel dari Gaza dan penghentian perang sepenuhnya.
Delegasi Israel kembali dari Doha minggu ini. Kantor perdana menteri mengatakan pembicaraan antara mediator dan Hamas akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang untuk “menilai kelayakan pembicaraan yang sedang berlangsung dan upaya untuk mencapai kesepakatan.”
Sumber: Anadolu
Leave a Reply