Lebih dari 415.000 pengungsi di Gaza berlindung di gedung sekolah, kata Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) pada hari Minggu.
Dalam pernyataannya di media sosial, UNRWA mempublikasikan kesaksian Aisha, salah satu dari sekian banyak perempuan di Gaza yang juga mengungsi di sekolah tersebut.
“Ini untuk membaca, bukan untuk hidup,” kata Aisha dengan tatapan lelah.
Dia menambahkan: “Kami sangat menderita karena kesehatan, kondisi ekonomi dan kesulitan dalam mengakses makanan dan minuman – tidak ada dukungan, tidak ada bantuan.”
“Ratusan ribu orang masih berjuang untuk bertahan hidup bahkan di tempat penampungan sementara dalam kondisi yang mengerikan,” kata badan PBB tersebut.
Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh organisasi Palestina Hamas pada Oktober lalu yang menewaskan sekitar 44.400 orang.
Ketika pembantaian di Gaza memasuki tahun kedua, Israel semakin mendapat kecaman internasional, dimana para pejabat dan lembaga menggambarkan serangan dan blokade bantuan sebagai penghancuran yang disengaja di Gaza.
Pada tanggal 21 November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yove Galante atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Anatolia
Leave a Reply