Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Perhatikan pilihan sarapan untuk cegah penumpukan lemak paha

Jakarta (Antara) – Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi makanan olahan menyebabkan lebih banyak timbunan lemak di sekitar otot paha, meski orang tidak makan lebih banyak kalori atau melewatkan olahraga.

Makanan olahan tinggi yang biasa disantap untuk sarapan seperti sereal, makanan beku, minuman ringan, dan makanan ringan kemasan tidak hanya terkait dengan penumpukan lemak di paha, tetapi juga terjadi, menurut laporan Medical Daily yang diterbitkan Senin (9). . /12). Meningkatkan risiko osteoartritis lutut.

Mengonsumsi makanan olahan seperti margarin, snack kemasan, minuman ringan, minuman berenergi, permen, makanan penutup, pizza beku, makanan siap saji, dan roti olahan harus dibatasi secara massal agar lemak tidak menumpuk di sekitar paha.

Makanan olahan dirancang untuk bertahan lebih lama dan menarik konsumen dengan rasanya yang lezat karena perpaduan sempurna antara gula, lemak, garam, dan karbohidrat yang dapat mengaktifkan sistem penghargaan otak.

Meski nafsu makan terpuaskan, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan olahan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit.

Penelitian terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Radiological Society of North America (RSNA) menunjukkan bahwa efek mengonsumsi makanan olahan lebih dari sekadar penambahan berat badan, memengaruhi pembentukan otot, dan meningkatkan risiko osteoartritis.

Para peneliti menyelidiki hubungan antara asupan makanan ultra-olahan dan lemak intramuskular di paha.

Menurut Dr. Penulis studi Zehra Akkaya mengatakan penelitian tersebut bertujuan untuk mengevaluasi peran kualitas makanan, terutama makanan olahan, dalam kaitannya dengan lemak intramuskular di otot paha pada hasil pemindaian MRI.

“Ini adalah studi pencitraan pertama yang menguji hubungan antara kualitas otot rangka pada MRI dan kualitas nutrisi,” kata mereka dalam rilis berita.

Studi tersebut meneliti kualitas makanan dari 666 orang yang berpartisipasi dalam Inisiatif Osteoartritis tetapi tidak menderita osteoartritis berdasarkan hasil tes MRI.

Hasil MRI pada mereka yang mengonsumsi makanan olahan menunjukkan tanda-tanda kerusakan otot atau degenerasi pada paha, dimana serat otot secara bertahap digantikan oleh lemak.

Ketika otot paha rusak, risiko terkena osteoartritis lutut meningkat.

“Pada populasi orang dewasa yang berisiko, namun tidak mengalami, osteoartritis lutut atau pinggul, konsumsi makanan olahan dikaitkan dengan peningkatan kadar otot paha, atau tingkat aktivitas fisik, Dr. Akkaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *