Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menhut lepasliarkan satwa liar dilindungi di Papua

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Kehutanan (Mainhot) Raja Guli Antony melepasliarkan satwa dilindungi di Sorong, Papua Barat akibat operasi polisi hutan dan permintaan masyarakat.

“Jadi ada pelepasan jenis burung,” kata Menteri Kehutanan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat. “Kedua, saya sudah menyampaikan SK perhutanan sosial untuk 12 desa kelompok tani yang luasnya 33.000 hektar. ”

Ia berharap masyarakat memanfaatkan peraturan perhutanan sosial yang luasnya mencapai 33.197 hektar untuk 155 KK kelompok perhutanan sosial di sekitar Kota/Kabupaten Sorong, untuk memanfaatkan hutan dengan baik.

Menteri Kehutanan mengatakan setidaknya 200 satwa dilindungi berhasil diselamatkan setiap bulannya dari upaya penyelundupan.

“Saya kaget ketika mendapat laporan bahwa setiap bulannya ada sekitar 200 ekor satwa yang dicegah untuk diselundupkan keluar Papua oleh teman-teman kami di KSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Mungkin yang dikendalikan, dan lebih dari itu bukan kami. Berapa kali,” katanya suatu kali.

Pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan direktur pelabuhan dan kepolisian setempat, termasuk TNI, serta berupaya memperkuat kerja sama yang terjalin untuk kesejahteraan hewan di Papua.

Sekadar informasi, satwa yang dilepasliarkan adalah 5 ekor Burung Parkit Kepala Hitam, 2 ekor Burung Perkici Pelangi, 1 ekor Burung Kakatua Hitam, 1 ekor Burung Parkit Bayan, dan 1 ekor Burung Kakatua Jambul Kuning.

Satwa-satwa yang rencananya akan dilepasliarkan itu juga menjalani proses pembiasaan dan pemeriksaan dokter hewan, hingga dinyatakan sehat dan menikmati alam liar.

Ia juga menyampaikan harapannya agar semua pihak turut bertanggung jawab menjaga hutan dan menjadikan hutan sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.

“Kita mempunyai tanggung jawab untuk melindungi hutan kita, untuk melindungi lingkungan kita, namun sekali lagi, pada saat yang sama, bagaimana kita menemukan titik temu sehingga masyarakat juga memiliki akses terhadap perlindungan hutan, dan dengan menjaga hutan dengan tidak menebang pohon. ? Dan di dalam hutan, hal ini benar-benar menjadi sumber berkah.” “Dan kemakmuran, dan ketika hutan ditebang, hal ini benar-benar memberikan bantuan kepada masyarakat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *