Jakarta (ANTARA) – Pasangan Jawa Tengah Ardita Anjani/Titis Maulida Rahma berhasil meraih gelar tunggal putri junior pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2024.
Ardita/Titis mengalahkan rekan regional Angelita Magdalena Yusup/Rasi Joase Niakhe Munajad 21-19, 21 – 16 pada laga pertama di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu.
Pada pertemuan terakhirnya ini, Ardita/Titis mengaku senang bisa meraih gelar juara setelah berhasil mengalahkan rekan regionalnya.
“Pada pertandingan ini pertama-tama kami berusaha beradaptasi dengan kondisi lapangan. Saat bisa menyerang, kami berusaha bermain lebih nyaman sambil melepaskan setiap tembakan,” kata Ardita, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
“Pada awal pertandingan, kami mencoba untuk menyerang. Ketika tidak memungkinkan untuk menyerang dari arah angin, kami mencoba bermain pendek di depan net dan membiarkan lawan menyerang. “Strateginya berhasil dengan baik, sehingga kami bisa menang,” kata Titis.
Hasil ini baru membuat Ardita/Titis lepas dari masalah setelah finis kedua di Sirkuit Premier Nasional DKI Jakarta 2024.
“Kami punya motivasi besar untuk meraih hasil maksimal di kejuaraan nasional ini. Kejurnas PBSI 2024 menjadi turnamen terakhir kita di tahun ini. Tentu saja kami ingin melakukan yang terbaik, kata Titis.
Kemenangan ini menjadi spesial bagi Ardita/Titis mengingat banyak gelar yang diraih tahun ini.
Selain menjuarai Kejurnas PBSI 2024, Ardita/Titis juga tercatat pernah meraih Piala Kapolri 2024, Piala Gubernur 2024, dan meraih medali emas PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Tak hanya itu, Ardita/Titis pun dipanggil untuk memperkuat Indonesia di Kejuaraan Badminton Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior BWF 2024 dengan performa konsistennya.
Keyakinan itulah yang menjadi motivasi Ardita/Titis untuk masuk Pelatnas Cipayung tahun depan.
“Suka atau tidak, kami harus menjadi juara di turnamen ini. Tentunya meraih gelar ini menjadi motivasi kami untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan diri kami. “Untuk bisa bermain di level yang lebih tinggi, kami ingin lebih banyak berlatih karena lawan yang kami hadapi akan lebih berat dibandingkan level taruna,” kata Titis.
Leave a Reply