Ankara (Andara) – Sedikitnya 96 warga Palestina tewas dan 60 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza utara dan tengah pada hari Minggu, menurut pejabat setempat.
Kantor media pemerintah di Gaza melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan beberapa bangunan tempat tinggal dan kompleks perumahan di kota utara Beit Lahiya serta kamp pengungsi Nusirat dan Burij di Gaza tengah.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor media tersebut mengatakan lebih dari 72 orang tewas dalam serangan di Beit Lahiya, sementara 24 warga Palestina lainnya tewas dan 60 lainnya luka-luka di Gaza tengah.
“Tentara pendudukan menyadari bahwa puluhan warga sipil yang mengungsi berada di dalam gedung dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan yang meninggalkan lingkungan mereka,” tambah pernyataan itu.
Mereka menyerukan komunitas internasional untuk mengutuk “tindakan genosida yang mengerikan terhadap warga sipil yang terlantar” dan meminta pertanggungjawaban “pemerintah Israel dan pendukung internasionalnya, termasuk AS, Inggris, Jerman dan Perancis.”
Sebuah sumber media sebelumnya mengatakan kepada Anadolu bahwa pesawat tempur Israel menyerang sebuah gedung berlantai lima di kawasan proyek Beit Lahiya pada hari Minggu, menewaskan sekitar 50 orang dan menjebak banyak lainnya di bawah reruntuhan.
Beberapa saksi mengatakan lebih dari 70 warga sipil yang mengungsi berlindung di dalam bangunan yang menjadi sasaran serangan.
Sumber medis lainnya mengatakan serangan Israel menargetkan rumah-rumah lain di daerah tersebut, menewaskan 15 orang dan melukai banyak lainnya.
Dua warga Palestina lainnya tewas ketika pesawat tempur Israel menyerang pemukiman lain di Beit Lahia, sumber itu menambahkan.
Sejak 5 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat skala besar di Gaza utara, yang dilaporkan untuk mencegah berkumpulnya kembali perlawanan Hamas Palestina. Namun warga Palestina menuding Israel menduduki wilayah tersebut dan berupaya mengusir paksa warganya.
Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut, sehingga banyak penduduk berada di ambang kelaparan.
Lebih dari 2.000 orang telah terbunuh sejak itu, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Serangan tersebut merupakan episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Sekitar 43.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza dan lebih dari 103.600 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikan yang dilakukannya di Gaza.
Sumber: Anadolu-Ona
Leave a Reply