Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendukung fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos) untuk hunian tetap dan sementara bagi warga terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Menteri Diana Kususmastuti mengatakan, selain mengerahkan personel, alat berat, fasilitas air bersih, dan sanitasi untuk membantu penanganan tanggap darurat, Kementerian Pekerjaan Umum juga menyiapkan pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung pembangunan mobile shelter sementara. (Huntara). oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Huntap yang dipimpin oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Pengepungan (PKP).
Kita juga akan menyediakan infrastruktur dasar, air minum, sampah, jalan dan sebagainya. Kita perlu bersinergi lintas kementerian, kata Diana di Jakarta, Senin.
Kementerian Pekerjaan Umum terus memajukan upaya tanggap darurat dengan mendistribusikan layanan air bersih dan sanitasi, termasuk mobilisasi alat berat untuk membuka kembali akses masyarakat dan membangun infrastruktur dasar di lokasi pemukiman tetap (Huntap) dan sementara (Huntara).
Pemerintah saat ini bergerak cepat menyiapkan tempat pengungsian bagi warga terdampak bencana mengingat kondisi cuaca sudah mulai memasuki musim hujan.
BNPB saat ini tengah menyiapkan dua lokasi hunian sementara berkonsep konstruksi rangka baja yang diharapkan berada di Kreser untuk menampung 355 KK dan di Kebun Desa Konga untuk 420 KK.
Selanjutnya pemerintah bersama masyarakat sedang melakukan survei untuk menentukan tempat pembangunan rumah permanen bagi masyarakat terdampak bencana dengan kriteria tempat tersebut mempunyai kontur datar, tanah aman atau bangunan berbatu, dekat dengan kontur nasional. . jalan, dan itu adalah pilihan warga.
Huntap berencana memberikan perlindungan kepada 2.700 keluarga yang terkena dampak bencana.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya akan mendukung pembangunan fasilitas umum dan sosial (fasum-fasos) di tempat-tempat akomodasi permanen bagi masyarakat yang terkena dampak, seperti penyediaan air minum dan fasilitas sanitasi, termasuk perbaikan di sekolah dan tempat ibadah. .
Ditjen Cipta Karya juga mendistribusikan air bersih, sarana dan prasarana sanitasi di lokasi pengungsian, seperti satu unit tangki air, satu unit dump truck, 2 unit toilet portable, 3 unit hidran umum dan dukungan 4 orang pegawai. .
Sementara itu, Direktorat Jenderal Bina Marga akan mendukung struktur jalan akses menuju pemukiman permanen yang telah disetujui oleh masyarakat terdampak. Selain itu juga membantu BNPB dan Zipur TNI mempersiapkan lahan atau membuka lahan untuk pembangunan shelter sementara di kampung Konga.
Ditjen Bina Marga telah mengerahkan personel dan alat berat untuk mengeluarkan material vulkanik Gunung Merapi yang meliputi jalan nasional dan membuka akses jalan untuk menyalurkan bantuan dan logistik, antara lain unit wheel loader untuk pembersihan material vulkanik, unit tangki air untuk irigasi jalan, 1 unit mobile crane, 1 unit pick up untuk kegiatan pengangkutan material, dan dukungan 22 personel.
Leave a Reply