Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

OJK minta anak muda di Jambi hindari perilaku keuangan konsumtif 

Jambi (Antara) – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi (OJK) menghimbau generasi muda untuk mengetahui kemampuan finansialnya dan tidak mudah tergiur dengan penawaran konsumen agar terhindar dari dampak negatif FOMO.

Ketua OJK Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Senin, mengatakan literasi keuangan yang baik dan inklusi keuangan yang bijaksana akan menjadikan generasi muda cerdas dalam pengelolaan keuangan, mencegah kejahatan keuangan dan dapat menjadi agen literasi di masyarakat. Dan yang tidak kalah pentingnya, saat ini kita sedang menghadapi beberapa fenomena sosial seperti You Only Live Once (YOLO), Fear of Missing Out (FOMO) dan Fear of Other’ Opinions (FOPO) yang cenderung menggiring generasi muda. generasi. “Hal ini mengarah pada gaya hidup konsumeris dan dapat berdampak pada pengelolaan keuangan yang tidak bijaksana.” Selain itu, generasi didorong untuk lebih bijak dalam menggunakan produk dan layanan keuangan. Kemampuan membedakan kebutuhan dan keinginan juga harus ada untuk menghindari gaya hidup konsumeris. Dikatakannya: Jangan sampai kita semua melakukan kesalahan dalam memilih produk jasa keuangan dalam berinvestasi dan menjadi korban pinjaman ilegal di internet hingga menjalani gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan individu. Untuk itu OJK Jambi gencar memberikan edukasi keuangan kepada generasi muda khususnya mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan. OJK juga memfasilitasi generasi muda dengan berbagai kegiatan positif agar dapat memperbarui diri dan berkembang ke arah yang baik, misalnya Program Duta Literasi Keuangan, Lomba, Lomba Vlog Keuangan, Lari untuk Inklusi, dll. Yoda menegaskan, OJK mendorong dan mengajak industri keuangan untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada generasi muda dengan memberikan edukasi secara langsung. Untuk menghindari fenomena sosial yang berpotensi membahayakan tersebut, ia meminta generasi muda mengetahui dan memahami konsep kebutuhan dan keinginan. Generasi muda diminta membeli barang berdasarkan kebutuhannya dan bukan sekedar keinginan, serta menanamkan kebiasaan menabung untuk masa depan. “Hal ini juga untuk membatasi perilaku konsumsi berlebihan. Generasi muda hendaknya mengadopsi konsep menabung, bukan menabung ketika ingin menabung,” ujarnya. Ia meminta generasi muda yang mengambil pinjaman bisa melakukan hal tersebut untuk kebutuhan produksi. Baca juga: Investor Pasar Modal di Jambi Capai $127.132 Baca Juga: OJK Jambi Minta Bank Awasi Rekening Terduga Judi Online Baca Juga: Penyaluran Kredit Bank Umum di Jambi Capai $52,45 Triliun di Juni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *