Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Mendag: Nilai ekspor non migas Januari-Oktober 2024 lampaui 2023

Jakarta (Antara) – Nilai ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-Oktober 2024 mencapai US$204,21 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$201,23 miliar, demikian laporan Kementerian Perdagangan (Kemendag). dolar

Kinerja ekspor kumulatif Indonesia Januari-Oktober 2024 mencapai US$217,24 miliar, meningkat 1,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Dari total nilai ekspor tersebut, nilai ekspor nonmigas mencapai US$204,21 miliar atau meningkat 1,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam keterangannya di Jakarta. , Rabu.

Budi mengatakan nilai ekspor produk nonmigas meningkat lebih dari US$1 miliar pada Januari-Oktober 2024 dibandingkan Januari-Oktober 2023.

Produk-produk tersebut adalah Logam Mulia dan Perhiasan/Batu Permata dengan pertumbuhan sebesar US$ 1,68 miliar saja, Produk Besi dan Baja sebesar US$ 1,54 miliar, Tembaga dan Produknya sebesar US$ 1,09 miliar serta Kakao dan hasil olahannya sebesar US$ 1,03 miliar. dolar

Dari sisi migas, kumulatif ekspor migas Januari-Oktober 2024 mencapai US$ 13,02 miliar. Nilai tersebut turun 1,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 13,16 miliar dolar AS.

Khususnya pada Oktober 2024, total ekspor Indonesia mencapai US$24,41 miliar, kata Budi. Nilai tersebut meningkat sebesar 10,69 persen pada September 2024 (MoM) dan 10,25 persen pada Oktober 2023 (YoY).

Pada Oktober 2024, ekspor nonmigas sebesar US$ 23,07 miliar dan ekspor migas sebesar US$ 1,35 miliar. Nilai ekspor nonmigas meningkat sebesar 10,35 persen pada Oktober 2024 dan 11,04 persen pada Oktober 2024 (MoM) (YoY).

“Pada Oktober 2024, ekspor nonmigas secara bulanan tumbuh pada semua sektor. Pertumbuhan ekspor terbesar terjadi pada pertanian sebesar 17,57 persen, industri pengolahan sebesar 12,04 persen, pertambangan dan lain-lain sebesar 2,16 persen (MoM),” tuturnya. Dikatakan.

Dari sisi bahan baku, pada Oktober 2024, peningkatan nilai ekspor nonmigas didorong oleh peningkatan ekspor produk besi dan baja sebesar 75,91 persen; lemak dan minyak hewan/nabati 52,67 persen; tembaga dan barang jadi tembaga 38,43 persen; Alas kaki 25,87 persen; Kopi, teh, dan rempah-rempah 24,04 persen.

Sementara itu, ekspor nonmigas melemah pada beberapa produk antara lain nikel dan turunannya yang mengalami penurunan sebesar 25,64 persen; Logam mulia dan perhiasan/batu mulia 14,46 persen; Bijih logam, terak dan abu 12,50 persen; Kertas, karton dan barang jadinya 5,88 persen; Kendaraan dan Bagiannya 1,21 persen (MoM).

Budi mengungkapkan, China, Amerika, dan India akan menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia sebesar US$10,02 miliar pada Oktober 2024. Ketiga negara ini menyumbang 43,48 persen terhadap total ekspor nonmigas Tanah Air.

“Pertumbuhan ekspor lemak dan minyak hewan/nabati akan menyebabkan semakin tingginya nilai ekspor nonmigas ke Bangladesh, Mesir, Arab Saudi, dan India pada Oktober 2024. Pertumbuhan ekspor lemak dan minyak hewan/nabati di India ditengarai meningkat . Permintaan minyak sawit dan turunannya kemungkinan akan meningkat karena perayaan “hari raya keagamaan pada Oktober 2024” akan meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *